Pj Gubernur Jatim Apresiasi Petani Tembakau Kopi Kakao, Atas Kontribusi DBHCHT

Pj Gubernur Jatim Apresiasi Petani Tembakau Kopi Kakao, Atas Kontribusi DBHCHT
Pemberian penghargaan kelompok tani dan petani tembakau, kopi dan kakao. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) mengapresiasi para petani tembakau, kopi, kakao dan pengusaha rokok yang tergabung dalam beberapa kelompok tani (poktan) dan asosiasi. Pasalnya, usaha perkebunan tersebut menjadikan Provinsi Jatim menjadi gudang pangan dan produsen terbesar komoditi di Indonesia maupun internasional. Sekaligus memberikan kontribusi terbesar melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menyampaikan, usaha perkebunan kopi menduduki 5 besar, sementara kakao menduduki 10 besar secara nasional. Di sisi lain, Jatim sebagai penghasil tembakau terbesar di Indonesia dan menyumbang lebih dari 50 persen produksi tembakau nasional. Serta menjadi kontributor utama dalam penerimaan cukai negara.

Bacaan Lainnya

“Sektor tembakau di Jatim menyumbang Rp129 triliun dari total Rp333 triliun pada cukai nasional 2023, atau lebih dari 60,9 persen berasal dari Jatim. Sementara, DBHCHT yang diterima Provinsi Jatim hanya Rp2,7 triliun, kemudian dialokasikan ke Pemprov Rp700 miliar dan sisanya ke kabupaten/kota penghasil tembakau maupun rokok,” seru Adhy, seminar dan diskusi Inovasi Pengembangan Tembakau, di Ijen Suite and Resort Convention, Kamis (28/11/2024) malam.

Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tersebut dialokasikan untuk peningkatan layanan kesehatan, seperti BPJS Kesehatan, membangun rumah sakit, membeli alat kesehatan dan lainnya. Selain itu, untuk bidang pendidikan, pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur dan lainnya.

Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono menyampaikan sambutannya. (rhd)

“Terima kasih untuk bapak/ibu petani tembakau, kopi dan kakao, serta pengusaha rokok yang telah memberikan kontribusi terbesar dalam anggaran negara,” ucap Pj Gubernur Jatim ini.

Beberapa waktu lalu, dirinya menerima tujuh duta besar dan atase benua Amerika dan Eropa tertarik produksi unggulan tembakau, kopi dan kakao. Dengan melihat langsung proses industri tersebut, dimana nantinya mereka akan berinvestasi di bidang tiga komoditas tersebut.

Baca juga: POLRI Siapkan Strategi Pengamanan Pilkada 2024 di Jawa Timur

“Kami berharap, DBHCHT yang diterima Provinsi Jatim meningkat hingga Rp3,5 triliun pada tahun 2025. Besarnya kontribusi yang diberikan oleh komoditas tersebut akan selaras dengan kompensasi yang dikembalikan untuk diberikan kepada masyarakat,” tegasnya.

Adhy meminta para petani melakukan inovasi lain, tidak mengandalkan hasil panen dan penyimpanan agar hasil komoditi siap jual. Sehingga kestabilan harga tetap terjaga dan mendapatkan panen tanaman lain sebagai penopang kebutuhan.

Pj Gubernur Jatim meninjau stand produk hasil pengolahan tembakau dan penggunaan teknologi modern. (rhd)

“Misal, metode penanaman tumpangsari, sehingga tidak menganggu proses produksi dan kestabilan harga tembakau, kopi dan kakao. Serta ada skema pembiayaan yang memudahkan petani,” terangnya.

Dirinya menghimbau, agar petani penanaman dengan pola terbaik sesuai edukasi yang diberikan, seperti penggunaan pupuk yang tepat, pemeliharaan pasca panen dan lainnya. Serta mengajak generasi muda menjadi petani tembakau, kopi, dan kakao melalui pelatihan dan penyediaan akses ke teknologi modern.

Baca juga: Idlofi Mahdi, Perwakilan Jawa Timur Siap Unjuk Gigi di Ajang Duta Budaya Nasional 2024

“Ketika petani bersatu menjadi korporasi besar, dapat bersama-sama menghadapi permasalahan tembakau, sekaligus bargaining position harga di pasaran. Keterlibatan generasi muda mempunyai potensi besar dalam keberlanjutan dan mengembangkan pemasaran hingga level internasional,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur (Jatim), Ir. Didyk Rudy Prasetya MMA menyampaikan, acara berlangsung selama dua hari, Kamis-Jumat (28-29/11/2024). Diikuti 325 orang peserta dari kelompok tani, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jatim, Kepala Dinas Perkebunan se-Jawa Timur, akademisi dan lainnya.

baca juga :

“Tujuannya acara ini, pertama, memberikan penghargaan kepada kelompok tani dan petani di komoditas tembakau, kopi dan kakao. Kedua, memperkenalkan dan mendorong penggunaan teknologi dan inovasi perkebunan. Ketiga, memperkenalkan dan mempromosikan produk tembakau, kopi dan kakao unggulan,” terang Didyk, dalam sambutannya.

Dalam kesempatan tersebut, diberikan penghargaan dalam beberapa kategori, di antaranya:

– Kategori Verifikasi Usaha Tani Tembakau Dengan Bawang Merah,
– Kategori Inovasi Pengembangan Varietas Tembakau,
– Kategori Agropreneur Muda Tembakau,
– Kategori Kelompok Tani Kopi Berprestasi,
– Kategori Kelompok Tani Kakao Berprestasi,

Penghargaan yang diberikan berupa piagam dan boneka berbentuk kambing. Sebagai simbolis peringkat 1 mendapatkan 9 ekor kambing, peringkat 2 mendapatkan 7 ekor kambing, dan peringkat mendapatkan 9 ekor kambing. Ditutup dengan Launching Program GEMA (Generasi Muda Agropreneurship Tembakau). (rhd)

Pos terkait