Batu, SERU.co.id – Keprihatinan Pj. Wali Kota Batu terhadap menurunnya omset industri jasa perhotelan, dibenarkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu. Ketua BPC PHRI Batu, Sujud Hariadi kepada SERU.co.id mengatakan, penurunan tersebut bahkan sudah terjadi sejak 2023 lalu.
Lebih lanjut, Sujud, sapaan akrabnya menjelaskan, kondisi ini telah ia laporkan dan berkoordinasi dengan Pj. Wali Kota Batu. Menurutnya, salah satu penyebab yang tampak adanya pembatalan kegiatan event dari pemerintah yang terbilang cukup banyak.
“Pembatalan ini juga terjadi di kota Batu bahkan satu hotel ada sampe sampai 4 kegiatan dibatalkan dari pemerintahan, ” serunya.
Sujud menyebutkan, revenue atau omset hotel rata-rata di Batu itu mengalami penurunan dari tahun lalu, karena daya beli masyarakat yang menurun. Diperparah lagi ketika pemerintah semakin “mengerem” belanja mereka di perhotelan. Ini dirasakan akan semakin melemahkan daya beli masyarakat.
Baca juga: Respon Pemkot Batu Terhadap Kebijakan Pusat Pengurangan Perjalanan Dinas Luar Daerah
“Harusnya momen ini pemerintah bisa untuk mengenjot daya beli masyarakat dengan banyak melakukan kegiatan di hotel, di manapun belanjanya,” imbuhnya.
Terkait data pembatalan apa saja yang bersumber dari anggaran pemerintah, sedang dilakukan pengumpulan informasi dari para anggota PHRI Batu, melalui Sekretaris organisasi. Sekali lagi Sujud berharap, kebijakan pemerintah pusat tersebut dapat ditinjau kembali agar tidak berdampak serius terhadap eksistensi usaha pariwisata, khususnya perhotelan di Batu.
“Apapun itu untuk bisa memperbaiki daya beli masyarakat,” tukasnya. (dik/mzm)