Kunjungan Kerja Luar Negeri Presiden Prabowo Dinilai Strategis untuk Ekonomi Indonesia

Assistant Professor Universitas Brawijaya (UB), Dias Satria sedang menanggapi pertanyaan awak media. (ws12) - Kunjungan Kerja Luar Negeri Presiden Prabowo Dinilai Strategis untuk Ekonomi Indonesia
Assistant Professor Universitas Brawijaya (UB), Dias Satria sedang menanggapi pertanyaan awak media. (ws12)

Malang, SERU.co.id – Kunjungan kerja luar negeri yang dilakukan Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto dinilai membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Langkah ini dianggap strategis untuk memperkuat hubungan bilateral dengan berbagai negara di tengah tantangan ekonomi global.

Assistant Professor Universitas Brawijaya (UB), Dias Satria SE MApp Ec PhD menyatakan, kondisi ekonomi global saat ini sedang mengalami penurunan yang cukup signifikan di beberapa negara. Menurut Dias, perdagangan bilateral memungkinkan setiap negara untuk saling mengambil kepentingan secara langsung.

Bacaan Lainnya

“Apa yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Prabowo sangat strategis dan tepat waktu. Fokus pada perdagangan bilateral merupakan langkah yang sesuai dengan kondisi global saat ini,” seru Dias, sapaannya kepada SERU.co.id.

Ia mencontohkan hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Dias menegaskan, hubungan bilateral antara kedua negara tersebut sangat penting untuk mendukung stabilitas ekonomi Indonesia.

“Diplomasi bilateral adalah kunci untuk memastikan adanya perjanjian perdagangan yang saling menguntungkan. Hal ini juga berlaku untuk hubungan dengan negara-negara di Eropa yang menjadi pasar ekspor strategis bagi Indonesia,” ujarnya, saat ditanya awak media, Kamis (21/11/2024).

Dias menilai, kebijakan ini dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia dapat memperkuat posisinya di kancah perdagangan internasional.

Terkait tantangan ekonomi Indonesia ke depan, Dias menyoroti pentingnya fokus pemerintah pada penyelesaian masalah mendasar dan pengembangan ekonomi kreatif. Dias menyebut, sektor ekonomi kreatif dapat menjadi pengubah permainan (game changer) yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.

“Sumber daya manusia kita sangat kreatif, penguasaan teknologi dan inovasi pun sangat tinggi. Namun, kita masih membutuhkan dukungan sistem dari pemerintah untuk mendorong ekonomi kreatif menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi,” jelasnya.

Dias juga menekankan, pentingnya kolaborasi antara UMKM, universitas, dan pusat riset dalam mendukung hilirisasi produk. Menurutnya, hal ini akan meningkatkan daya saing produk inovasi dari UMKM di pasar domestik maupun internasional.

“Universitas dan anak muda memiliki peran penting dalam ekonomi kreatif. Mereka harus terlibat secara aktif untuk menciptakan nilai tambah melalui inovasi yang berbasis riset,” tutupnya.

Kebijakan strategis yang diambil oleh Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka diharapkan mampu memberikan arah baru bagi perekonomian Indonesia. Dukungan terhadap ekonomi kreatif dan diplomasi bilateral menjadi 2 (dua) kunci utama untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional di masa depan.
(ws12/rhd)

disclaimer

Pos terkait