Alaska Resahkan Pelanggan Hippam Pesanggrahan

Bangunan kolam renang permanen yang sedang dikerjakan pengelola Alaska di hutan lindung Kasinan. (ist)
Bangunan kolam renang permanen yang sedang dikerjakan pengelola Alaska di hutan lindung Kasinan. (ist)

Batu, SERU.co.id – Ketua Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (Hippam) Desa Pesanggrahan Achmad Machrus mengaku banyak mendapat komplain dari pelanggan semenjak adanya proses pembangunan obyek wisata Alaska. Terutama komplain soal air yang mengalir ke rumah pelanggan menjadi tidak sederas sebelumnya alias menjadi kecil.

“Saya hanya meminta ketegasan dalam persoalan ini. Karena kalau terus demikian yang dirugikan adalah masyarakat secara luas,” kata Cak Machrus sapaan akrabnya, kemarin.

Bacaan Lainnya

Jika segera tidak ada ketegasan dari desa, pengurus Hippam bakal melaporkan permasalahan ini ke dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pariwisata (Disparta), DPRD Kota Batu,Ombudsman dan lainnya. Serta bakal berkoordinasi dengan aktivis lingkungan seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Ia menyebutkan pemakai air dari hutan lindung Kasinan itu hampir 80 persen warga Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu. “Harusnya kalau konservasi tidak boleh ada aktivitas, apalagi bakal menjadi tempat wisata yang mendatangkan banyak pengunjung. Belum lagi di sana ada pemotongan pohon, pembangunan permanen, dan lainnya. Pasti berdampak,” tegas Machrus menyoroti dampak hutan lindung menjadi obyek wisata yang bernama Alaska tersebut.

Sebagaimana diketahui, awalnya pengelola Alaska konsentrasi konservasi alam. Namun pada tahun 2019 mengubah fungsi hutan lindung menjadi obyek wisata alam. Terbaru terlihat adanya bangunan permanen (kolam renang dan hall) di dalam kawasan Hutan Lindung tersebut.

Pos terkait