Malang, SERU.co.id – Untuk kesekian kalinya, Walikota Malang Sutiaji mengarahkan agar sekolah mengembangkan kurikulum pengajaran tentang olahan (tanaman) herbal. Kali ini, pesan itu disampaikan kepada Kepala SMA Negeri 5 Malang, saat Walikota yang lagi getol kampanye manfaat herbal ini, meninjau pelaksanaan Sekolah Tangguh Covid-19 di Dhamysoga, sebutan SMAN 5 Kota Malang, Rabu (29/7/2020).
“Perlu saya informasikan bahwa salah satu terapi yang direkomendasikan untuk meningkatkan imun dan menangkal Covid-19 adalah konsumsi herbal. Ini artinya, negara kita memiliki potensi dan kearifan lokal tersendiri. Karenanya perlu ada gerakan secara masif, dan salah satu tools ya melalui pendidikan (lembaga sekolah, red),” seru Walikota penyuka kuliner pedas ini.

Apa yang ditegaskan Walikota Malang, nampaknya menemukan ruangnya. Beberapa karya siswa SMAN 5 Malang di bidang penelitian juga mampu menorehkan prestasi secara nasional. SMAN 5 Kota Malang mempersiapkan diri untuk menghadapi kenormalan baru. Walikota Malang, Sutiaji meninjau sarana prasarana sekolah seperti ke kelas, ruang isolasi dan kantin. “Anak-anak nanti dipantau sekolah, bagaimana menjaga imun dan menjaga kesehatan,” imbuh Sutiaji
Sekolah yang berlokasi di Jalan Tanimbar 24 Malang ini memiliki motto Dhamysoga, kepanjangan dari Dharmekyastu Yogya. Diambil dari Bahasa Sansekerta itu, Dharme bermakna Darma (mendarmakan), Kyastu (kesungguhan/sepenuh hati), Yogya (kesederhanaan). Yang berarti sifat sederhana dan rendah hatilah yang dipakai landasan untuk berdarma bakti, sebagaimana perjalanan panjang sejarah SMA Negeri 5 Malang.
Walikota Malang Sutiaji juga mendorong untuk menggerakkan ekonomi dan UMKM Kota Malang dengan Malpro (Malang Beli Produk Lokal). “Biasakan kita belanja di saudara kita sendiri, di pasar-pasar rakyat kita, di mlijo-mlijo kita semua. Siapa yang menghidupkan ekonomi rakyat kalau bukan kita sendiri. Ayo gemar belanja di lingkungan kita. Pro terhadap produk-produk lokal,” tandasnya. (rhd)