Jember, SERU.co.id – Dalam segmen debat perdana Pilkada Jember yang berlangsung di New Sari Utama Convention Hall, Kaliwates, pada Sabtu (26/10/2024) malam, nampak kedua Paslon saling beradu pendapat dan memaparkan data persoalan stunting di Kabupaten Jember.
Debat segmen kedua itu, moderator memberikan pertanyaan pada calon bupati petahana nomor urut 1 Hendy Siswanto mengenai strategi dan kebijakan yang akan dilakukan untuk mengintervensi kekurangan asupan gizi bagi kelompok berpenghasilan rendah.
Pertanyaan yang disampaikan moderator juga disebutkan bahwa pada tahun 2022 menurut survey status gizi di Indonesia, prevalensi stunting di Jember berada di angka 34,9 persen di bawah Situbondo dan Bondowoso.
Dengan santai, Hendy menjawab bahwa telah terjadi penurunan angka stunting di Jember sebesar 5,2 persen hingga tahun 2024 ini.
“Ya jadi memang terjadi penurunan stunting sebanyak 5,2 persen di Kabupaten Jember. Dan ini yang luar biasa karena angka stunting Jawa Timur di tingkat nasional adalah 0,8 persen. Sedangkan kita (Jember) turun 5,2 persen dari angka 34,9 persen (tahun 2022). Itu artinya esensinya kita menurun jadi 29,7 persen kurang lebih,” ujar Hendy.
Baca juga: Pagar Besi Batasi Pendukung Kedua Paslon saat Debat Perdana Pilkada Jember
“Dan alhamdulillah dari penimbangan bayi kita, posisi stunting kita prevalensinya 6,52 persen. Ini adalah satu hal yang luar biasa dan tentunya bagaimana kita mengintervensi stunting secara lengkap dan konkret,” sambungnya.
Bahkan, kata Hendy, masyarakat bisa mengecek langsung di Badan Pusat Statistik (BPS) terkait data-data yang disebutkannya itu.
Baca juga: Sah, Nomor Urut Pilkada Jember Hendy-Gus Firjaun 1, Gus Fawait-Djoko 2
“Secara akseleratif kami sudah menurunkan (stunting) itu. Jadi sudah kita kerjakan semuanya, yang namanya penurunan stunting ini di Jember sangat istimewa. Monggo di cek semua data-datanya, bahkan kami juga sudah melaporkan buku hasil kinerja kami. Dan itu kami share, kami sebar ke seluruh masyarakat Jember,” tegasnya.
Hal tersebut justru mendapat tanggapan dari calon bupati nomor urut 2 Muhammad Fawait (Gus Fawait) yang mengatakan bahwa kondisi stunting di Jember tidak baik-baik saja.
Baca juga: Dua Paslon Tiba Bersamaan di Lokasi Pengundian Nomor Urut Pilkada Jember
Gus Fawait justru mengatakan bahwa angka stunting di Jember masih berpatokan pada data survey status gizi Indonesia pada tahun 2022.
“Hari ini stunting kita tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Bahkan preferensi stunting di Jember angkanya 34,9% dan kita di bawah Situbondo dan Bondowoso apalagi Banyuwangi,” ujarnya.
Gus Fawait mengatakan pada Hendy bahwa anggaran belanja pemerintah yang telah dikeluarkan selama Hendy menjabat Bupati Jember adalah sebesar Rp 3,4 triliun.
Baca juga: Partai Ummat Gabung Koalisi PDIP untuk Menangkan Hendy-Firjaun di Pilkada Jember
“Padahal government expenditure (belanja pemerintah) yang panjenengan keluarkan Itu ada 3,4 triliun pak. Tapi penurunan angka stunting sangat landai sekali. Maka jangan punya prinsip alon-alon pokok kelakon. Kita butuh lompatan-lompatan kebijakan yang out of the box Karena stunting itu bukan kondisi gizi buruk. Harus ada strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,” kata Gus Fawait.
Hal tersebut lagi-lagi mendapat tanggapan dari Hendy yang menyebut bahwa paslon nomor urut 02 itu masih belum paham mengenai apa yang telah ia paparkan.
Baca juga: Fawait-Djoko Tunjuk Mantan Komisioner KPU Jatim Jadi Ketua Tim Pemenangan untuk Pilkada Jember
“Kayanya 02 masih belum paham ya karena memang masih baru. Jadi Kabupaten Jember ini masuk 20 besar kabupaten/kota dengan tingkat penurunan stunting di Jawa Timur. Kita masuk kategori kabupaten terbaik di Jawa Timiur dan ini tentunya capaian yang komperhensif secara organik,” jelas Hendy.
Hendy juga menegaskan bahwa dalam debat dan pemaparan Paslon, ia tak mungkin mengatakan hal yang tidak benar untuk membohongi masyarakat.
Baca juga: Ada 9 Isu Berpotensi Terjadi pada Pilkada Jember, Ini Peta Kerawanan dari Bawaslu
“Kami sebagai calon bupati untuk periode berikutnya tidak mungkin menyampaikan hal yang tidak benar, karena esensinya kami adalah pelayan masyarakat Jember dan tentunya kami bagikan apa yang sudah kami kerjakan,” paparnya.
“Silahkan dicek disitu dalam angka. Maka dalam debat ini tentunya masyarakat Jember bisa menentukan mana (calon) yang terbaik,” pungkas Hendy. (amb/mzm)