Batu, SERU.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu sukses menggelar debat pertama pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu pada Pemilu 2024 pada Senin (21/10/2024) malam. Debat yang berlangsung selama 180 menit lebih itu, berlangsung seru tetapi tetap santun.
Ketua KPU Batu, Joko Heru Purwanto dalam sambutan awalnya mengapresiasi Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu yang tetap terlihat gayeng meskipun nantinya dalam debat, mereka akan ‘saling serang’. Heru melihat secara langsung bagaimana antar paslon masih saling “rokoan bareng” sebelum acara debat dimulai secara live.
“Di Kota Batu inilah yang hanya ada, semua pasangan calon merokok bareng. Malah ada cerita waktu pelaksanaan pendaftaran, LO saling membantu, sedangkan mungkin di tempat lain, mungkin dibiarkan saja,” serunya.
Sesuai harapan Heru, sapaannya, yang berharap bahwa debat ini sebagai sarana pemilih dapat mengetahui visi misi Paslon. Setelah mengetahui secara langsung bagaimana Paslon saling berhadapan dan beradu gagasan. Dengan demikian, pemilih dapat menentukan pilihannya melalui “pertarungan pendapat” antar Paslon di mimbar debat.
“Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini, ” tuturnya.
Dari pantauan SERU.co.id, segmen pertama acara debat diisi dengan penyampaian visi misi dari masing-masing Paslon. Waktu yang diberikan oleh moderator adalah 6 (enam) menit dan Cawali maupun Cawawali berbagi waktu untuk menyampaikan visi misinya. Seluruh Paslon, dalam paparannya juga sudah menyentuh pada tema debat pertama yakni Pariwisata, pertanian, agraria dan lingkungan hidup.
Memasuki segmen kedua, penajaman visi misi, para Paslon mulai menerima pertanyaan yang diberikan oleh para panelis secara acak. Sebelum itu, para paslon terlebih dahulu mengambil kode soal yang ada di dalam Fish Bowl dan soal dibacakan oleh moderator. Sementara, masing-masing Paslon akan menjawab pertanyaan tersebut dengan diberi waktu 2,30 menit, ditanggapi paslon lain 1,30 menit dan dijawab kembali dengan waktu 1,30 menit.
Segmen ketiga acara debat, serupa dengan segmen pertama, namun dengan tema yang berbeda. Bila segmen pertama, pertanyaan yang diperoleh lebih kepada kepariwisataan dan transportasi. Pada segmen kedua, pertanyaan yang diperoleh lebih kepada tema lingkungan hidup, ekonomi kreatif, seni budaya dan agraria.
Memasuki segmen keempat, para Paslon akan saling bertanya dan menjawab, disertai dengan sanggahan, yang mana pertanyaannya harus sesuai tema depat pertama. Pasangan Nurochman-Heli (SAE) memberikan pertanyaan seputar pengelolaan sampah kota dan APBD 2025 kepada Paslon Agum-Rudi (GuRu) . Selanjutnya, Paslon GuRu memberikan pertanyaan seputar Ikon Apel Kota Batu kepada Paslon Krisdayanti-Dewa (KriDa).
Giliran Paslon KriDa menyampaikan pertanyaaannya, Krisdayanti memberikan soal kepada paslon SAE terkait problematika Pasar Induk Among Tani yang dianggap sepi pengunjung. Segmen kelima debat pertama yang juga disiarkan di stasiun televisi dan radio lokal ini, masih juga serupa dengan segmen sebelumnya. Masing-masing Paslon diberi waktu 1 menit untuk bertanya, 2,30 menit untuk menjawab, di sanggah 1,30 menit.
Segmen terakhir (Sesi enam) debat, masing-masing paslon diberikan waktu untuk memberikan Closing Statementnya. Isinya merupakan rangkuman dari visi misi yang telah disampaikan dan juga harapan bagi para pemilih di Kota Batu. Usai closing statementbersam, masing-masing paslon berjabat tangan bersama-sama untuk menunjukkan Pilkada yang damai di Kota Batu.
Menurut salah seorang pebisnis lokal dan pengamat debat yang enggan disebutkan namanya, mengaku, pada debat pertama ini berjalan dengan cukup santun dan kondusif. Namun masih ada debat yang kedua pada akhir Oktober dan debat ketiga pada November. Dimungkinkan pada debat selanjutnya akan berlangsung lebih “panas” dan lebih bersemangat.
“Mungkin bagi Paslon, ini masih sebagai pemanasan dulu. Kita lihat nanti di seri berikutnya. Bisa jadi lebih bersemangat, ” tandas pria yang berkecimpung di dunia bisnis pariwisata ini. (dik/ono)