Batu, SERU.co.id – Pemkot Batu melalui Panitia Perayaan HUT ke-23 Kota Batu didukung Dinas Pariwisata Kota (Disparta) Batu melaksanakan Pagelaran Wayang Kulit di halaman Balai Kota Among Tani, pada Kamis (17/10/2024) malam.
Pertunjukan Wayang dengan lakon Arjuna Wiwaha menghadirkan Dalang Ki Purbo Asmoro S Kar M Hum dan Dagelan Cak Yudho CS bersama Lala Atila. Acara dihadiri oleh Pj. Wali Kota Batu bersama Ny. Dwi Mardiana Aries Agung Paewai dan Sekda Kota Batu bersama Ny Zadim Efisiensi. Selain itu hadir pula Anggota DPRD Jatim yang juga Wali Kota Batu periode 2017-2022, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi.
Kegiatan diawali dengan pemberian santunan yang diberikan kepada sebanyak 23 anak yatim, yang diserahkan Ketua TP PKK Kota Batu, bersama Dewanti Rumpoko serta Ketua Persit Chandrakirana Kodim 0818. Turut menyerahkan santunan, Ibu Ketua Adhyaksa Dharmakarini Kota Batu.
Tamu dan undangan juga menikmati persembahan Tari Bedayan Siram Tuwuk, yang dibawakan oleh Sanggar Laskar Titin sebagai penyambutan para tamu.
Ketua Panitia Perayaan HUT ke-23 Kota Batu, Drs Abdul Rais SPd MM dalam laporan kegiatannya mengatakan, acara malam resepsi Perayaan HUT ke-23 Kota Batu, merupakan kegiatan yang ke-20 dari 30 rangkaian kegiatan. Dengan demikian, masih tersisa 10 kegiatan yang akan dilaksanakan pada sisa waktu hingga usai di bulan Desember. Diantaranya event bulan inklusi keuangan OJK pada 20 Oktober 2024 dan Konser Musik Band Kahitna pada 19 Oktober.
“Masih ada juga Sumberejo Tempo Dulu yang akan dilaksanakan pada 24 dan 25 Oktober, Festival Sego Empog (Nasi Jagung) pada 26 Oktober dan Batu Art Flower festival pada 27 Oktober,” serunya.
Abdul Rais yang juga Kasatpol PP Kota Batu melanjutkan, kegiatan lainnya adalah lomba mancing antar OPD dan Trail KWB Adventure pada 10 November. Selain itu, tidak ketinggalan Batu Tourism Award pada 25 dan 26 November dan akan ditutup dengan doa bersama yang akan dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2024.
“Alhamdulillah seluruh rangkaian kegiatan yang sudah terlaksana berjalan dengan sukses dan lancar mudah-mudahan kami mohon doanya 10 kegiatan yang tersisa juga bisa berjalan lancar dan sukses,” tuturnya.
Abdul Rais juga mengucapkan terimakasih kepada Pj. Wali Kota Batu yang memberikan arahan dengan sangat baik, demi suksesnya penyelenggaraan setiap rangkaian acara.
“Ini merupakan best practice yang terbaik bagi kami, di mana beliau sangat teliti sangat detail dalam berbagai kegiatan yang kami laksanakan,” cetusnya.
Di akhir laporannya, Rais berharap ke depannya pelaksanaan perayaan HUT Ke-23 Kota Batu akan lebih meriah dengan semakin majunya Kota Batu.
“Mudah-mudahan menjadikan kota Batu menjadi kota yang baldatun thoyyibatun warobbun Ghofur,” tukasnya.
Mewakili Pj. Wali Kota Batu, Sekda Zadim Efisiensi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Pagelaran Wayang Kulit merupakan momentum yang istimewa yang mempertemukan warga Batu dalam warisan budaya yang agung. Sekaligus merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam lakon wayang sebagai pelajaran bagi perjalanan hidup di masyarakat Kota Batu dan makna filosofis Arjuna Wiwaha serta relevansinya bagi Kota Batu. Disebutkannya, Lakon Arjuna Wiwaha merupakan salah satu cerita pewayangan yang sangat kaya akan pesan moral.
“Seperti halnya Arjuna Wiwaha, Kota Batu selama 23 tahun juga telah melalui beberapa tahapan perjalanan yang penuh dengan tantangan dan ujian, perjuangan untuk membangun kota yang maju, sejahtera, berbudaya. Tidak terlepas dari berbagai rintangan yang harus kita atasi dalam kisah Arjuna Wiwaha. Ketenangan, kebijaksanaan dan keteguhan hati adalah kunci utama untuk mencapai kemenangan ini,” urainya.
Oleh karena itu, lanjut Zadim, lakon Arjuna Wiwaha juga menjadi cerminan bagi masyarakat kota Batu untuk senantiasa menjaga sikap bijaksana, bersatu dalam kebersamaan serta teguh dalam menghadapi setiap cobaan demi kemajuan bersama. Tema Arjuna Wiwaha juga mengajarkan betapa pentingnya menjalankan kehidupan dengan tujuan mulia. Menjaga keseimbangan antara mental dan spiritual serta mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
“Sebagai pemerintah dan masyarakat, kita harus mampu menempatkan kepentingan publik sebagai prioritas dalam setiap kebijakan dan tindakan yang kita lakukan. Kebijakan, kesabaran dan komitmen adalah pondasi utama dalam membangun kota kita dalam perjalanan selama 23 tahun. Kita patut bersyukur bahwa kita telah mengalami banyak kemajuan di berbagai bintang bidang, baik sektor pariwisata, pertanian, pendidikan hingga ekonomi kreatif,” ucapnya.
Mantan Plh Wali Kota Batu itu juga mengungkapkan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi ke depan, dimana Pemkot Batu dituntut untuk selalu berinovasi dan beradaptasi, tanpa melupakan akar budaya. Pembangunan yang berkelanjutan, kesejahteraan masyarakat yang merata, serta kelestarian lingkungan harus menjadi fokus utama Pemjot Batu dalam melangkah ke depan.
“Saya yakin Kota Batu juga akan terus maju dengan semangat dan kerja keras seluruh elemen masyarakatnya. Saya mengajak semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha maupun para pelaku seni dan budaya untuk terus bersinergi. Dalam memajukan Kota Batu. Marilah kita jadikan hari jadi ke-23 ini sebagai momentum untuk semakin mempererat persatuan, memperkuat komitmen kita dalam menjaga kebudayaan serta membangun kota Batu yang lebih baik lagi,” imbuhnya.
Di akhir sambutan, Zadim juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam terselenggaranya pagelaran wayang kulit ini. Dengan harapan, melalui kegiatan ini, warga semakin mencintai dan melestarikan budaya luhur serta memperkuat rasa kebersamaan sebagai warga Kota Batu.
“Saya juga berharap agar wayang sebagai warisan budaya bangsa tetap menjadi menjadi media pembelajaran moral dan spiritual bagi generasi muda kita,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan malam resepsi peringatan Hari Jadi ke-23 Kota Batu, Jajaran Forkompimda dan Forkopimda Plus (3 Kepala satuan TNI ), dan pimpinan serta anggota DPRD Kota Batu. Hadir pula para kepala organisasi perangkat daerah (OPD), Camat, Lurah Kades dan para ASN di lingkungan Pemkot Batu. Tampak hadir juga pensiunan ASN Pemkot Batu, ketua pokja, tokoh Agama, tokoh masyarakat, Budayawan, tokoh pariwisata serta masyarakat umum. (Adv/dik/ono)