Sidoarjo, SERU.co.id – Kematian R. Bhagas Priyo (28) warga Sepande, Sidoarjo di meja operasi Rumah Sakit Siti Hajar Sidoarjo, mendapat keluhan dari pihak keluarga. Keluarga menduga bahwa ada SOP yang tidak dijalankan RS.
Namun hal ini dibantah oleh pihak RS Siti Hajar Sidoarjo. Bantahan itu disampaikan oleh dr. Erli Mawar Nur Aini, selaku Kepala Ekalasi Kehumasan dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo, saat ditemui media di kantornya.
Dokter Aini menyebut, penanganan terhadap pasien yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Siti Hajar, sudah sesuai Standar Prosedur Operasi (SPO).
“Penanganan yang sudah dilakukan dokter sudah sesuai dengan Standar Prosedur Operasi (SPO) rumah sakit. Termasuk perjanjian sebelum dilakukannya tindakan operasi,” kata Dokter Aini.
Baca juga: Warga Sidoarjo Meninggal Usai Operasi Amandel, Keluarga: Banyak Kejanggalan
“Mohon maaf, semua penanganan yang dilakukan disini sudah sesuai SPO. Dan perjanjiannya juga sudah ada, cuma kami tidak bisa menunjukkan itu karena berkaitan dengan privasi pasien,” lanjut dia.
Sementara saat ditanya mengenai pemeriksaan kesehatan pasien sebelum jalani operasi, ia juga menyebut bahwa sudah sesuai prosedur.
“Untuk almarhum Bagas pihak RS sudah melakukan observasi kesehatan sudah sesuai prosedur, sebelum operasi, saat operasi, ataupun setelah operasi sudah sesuai prosedur yang ada di RS Siti Hajar,” ungkapnya.
Sementara saat ditanya soal apakah ada kesepakatan antara pihak RS dengan keluarga soal resiko menjalani operasi, pihak RS melalui bagian Kehumasan menyatakan bahwa sudah sesuai prosedur.
“SPO sudah tersedia dan kami sudah melakukan sesuai dengan SPO dengan saat ini,” beber dia.
Berkaitan dengan hal ini, pihak RS berencana akan melakukan komunikasi dengan pihak keluarga berkaitan dengan informasi apapun yang dibutuhkan keluarga. (iki/ono)
