Jember, SERU.co.id – Sejumlah warga di Kecamatan Rambipuji, Jember mengaku bahwa telah menjadi korban prank dari program Rail Clinic yang diinisiasi oleh PT KAI Daop 9 Jember.
Sejumlah warga itu mengaku, mereka awalnya dijanjikan mendapat bantuan dari Rail Clinic KAI berupa kacamata gratis di Stasiun Rambipuji. Namun saat mereka datang ke lokasi, justru petugas tidak memberikan kacamata itu dengan alasan karena warga tidak membawa kupon yang telah diberikan oleh petugas Rail Clinic.
Yani (54), warga Dusun Gudangrejo, Desa/Kecamatan Rambipuji mengaku bahwa awalnya dia mendapat informasi dari Kepala Dusun (Kasun) setempat yang mengajaknya untuk datang ke Stasiun Rambipuji ambil kacamata gratis dengan bermodal foto kopi KTP saja.
“Kemarin sekitar hari Sabtu itu dapat informasi dari pak kasun, beliau langsung menghubungi saya, katanya ada pembagian kacamata gratis di stasiun. Kalau syaratnya katanya cuma bawa KTP asli,” ujar Yani, Senin (23/9/2024).
Akan tetapi, kata Yani, setelah datang ke Stasiun Rambipuji, dirinya justru dimintai kupon oleh petugas untuk bisa mendapat kacamata gratis itu, sedangkan dirinya tidak mengetahui kupon apa yang dimaksud.
“Ya kemarin itu langsung ke stasiun niatnya sekalian mau periksa mata, katanya dapat kacamata gratis juga. Ya pingin dapat gratis mas, karena kalau beli mahal, sampai disitu saya ditanya kupon, sedangkan saya juga tidak tahu kupon itu dapat dari mana,” jelasnya.
“Nah baru tahunya itu setelah sampai di stasiun, saya mikir kok ada yang pakai kupon gitu. Padahal jelas informasinya cuma bawa KTP asli, jadi beda informasi mas,” sambung Yani.
Akhirnya karena tidak jadi mendapat kacamata gratis yang dijanjikan, kemudian Yani langsung pulang dengan tangan kosong.
“Di stasiun itu saya nunggu dari jam 12 siang sampai sekitar jam setengah 3 sore. Tapi ya akhirnya saya pulang karena ternyata nggak ada kacamata gratisnya,” bebernya.
Sedangkan Misnadi, warga Desa Rambigundam, Rambipuji mengatakan, dirinya juga mendapat informasi akan diberi kacamata gratis. Namun berbeda dengan Yani, dirinya mendapat kupon yang dimaksud.
“Iya jadi saya dapat kupon gratis untuk pemeriksaan mata, sekaligus untuk dapat kacamata yang sudah dianjurkan setelah pemeriksaan. Ini sifatnya gratis semua. Alhamdulillah kemarin saya sudah diperiksa, dan insyaallah tanggal 25 september untuk pengambilan kacamata gratis tersebut,” katanya.
Namun demikian, kata Misnadi, banyak warga lain yang dijanjikan dapat kacamata gratis namun tidak mendapat kupon dan pulang dengan tangan hampa.
“Syarat pemeriksaan dan dapat kacamata gratis ini, ya kupon itu. Kalau tidak dapat kupon ya tidak bisa. Karena kuotanya kata petugas itu terbatas. Tadi juga ada warga yang tidak dapat, dan tidak bisa periksa mata gratis dan langsung pulang,” jelasnya.
“Kalau saya sendiri kurang tau, cuma memang banyak warga yang tidak dapat. Karena kuotanya katanya sudah habis. Tapi setau saya tadi ada orang 5 yang tidak dapat, itu juga warga sekitar Stasiun Rambipuji) sini,” imbuhnya.
Manager Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut langsung menyampaikan permohonan maaf pada warga yang mengaku kecewa atas kejadian tersebut.
Menurutnya, telah terjadi kesalahpahaman (miss komunikasi) antara petugas dan warga sekitar, sehingga menyebabkan terjadinya hal tersebut.
“Kami dari PT KAI mohon maaf pada warga yang merasa kecewa kemarin itu. Mungkin ini telah terjadi miss komunikasi antara petugas dan warga sekitar terkait pembagian kacamata gratis yang dilakukan oleh Rail Clinic di Stasiun Rambipuji,” jelasnya.
Menurut Cahyo, pelaksanaan Rail Clinic itu baru akan dilakukan, pada Rabu (25/9/2024) mendatang. Sedangkan yang dilakukan pada Sabtu (21/9/2024) kemarin di Stasiun Rambipuji adalah proses registrasi (pendaftaran) saja.
“Kemarin itu hanya pendaftarannya saja untuk masyarakat sekitar Stasiun Rambipuji yang berhak mendapatkan fasilitas di Rail Clinic pada hari Rabu mendatang,” kata Cahyo.
“Jadi pelaksanaan Rail Clinic pada tahun ini beda dari sebelumnya. Peserta akan diberikan kupon setelah menyerahkan foto kopi KTP. Dan itu sudah kami sampaikan sebelumnya,” sambungnya.
Lebih lanjut, kata Cahyo, peserta Rail Clinic yang berhak mendapatkan kupon adalah peserta dengan 8 syarat yang layak untuk menerima zakat, karena program Rail Clinic kali ini bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Jadi memang peserta ini harus memenuhi kriteria 8 orang dengan syarat sebagai penerima zakat. Itu memang program dari KAI, dan kami bersama petugas di Stasiun Rambipuji juga telah melakukan skrining, warga mana saja yang berhak mendapatkan fasilitas bantuan dari Rail Clinic,” jelasnya.
Tidak hanya fasilitas kacamata gratis saja, lanjut Cahyo, terdapat pula fasilitas lainnya dalam Rail Clinic pada Rabu mendatang, salah satunya adalah pemeriksaan kesehatan gratis serta fasilitas Rail Library (Kereta Pustaka) untuk anak-anak.
“Jadi nanti akan ada beberapa fasilitas lain diantaranya pemeriksaan kesehatan gratis, dan juga ada fasilitas Rail Library, yang mana pada Rail Library itu terdapat banyak sekali buku dan sejumlah hiburan untuk anak-anak,” pungkasnya. (amb/mzm)