Oknum Pesilat PSHT Diduga Aniaya Seorang Pemuda hingga Kritis

Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto. (Seru.co.id/wul) - Oknum Pesilat PSHT Diduga Aniaya Seorang Pemuda hingga Kritis
Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto. (Seru.co.id/wul)

Malang, SERU.co.id – Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh beberapa oknum pesilat perguruan PSHT (Pesaudaraan Setia Hati Terate) hingga mengakibatkan salah satu pemuda kritis. Kini kasus tersebut telah dilimpahkan ke Polres Malang, Sabtu (7/9/2024).

Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto membenarkan, jika kasus tersebut telah ditangani Satreskrim Polres Malang.

Bacaan Lainnya

“Polsek Karangploso menyerahkan 9 terduga tersangka pengeroyokan atau pemukulan dan beberapa saksi ke Polres dan diterima Reskrim. Saat ini 9 terduga pelaku pengeroyokan dan beberapa saksi masih diperiksa terkait hal itu,” seru Dadang, saat dikonfirmasi SERU.co.id.

Dadang menuturkan, untuk saat ini kondisi korban masih mendapatkan perawatan intesif dari rumah sakit.

“Korban saat itu tidak sadarkan diri sehingga dilakukan perawatan di rumah sakit saat ini masih perawatan.
Luka memar bagian wajah dan badan yang mengakibatkan korban tak sadarkan diri,” terangnya.

Sementara itu, Kapolsek Karangploso, AKP Moch Sochib menerangkan, kejadian tersebut terjadi di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jumat (6/9/2024).

Sochib menjelaskan, kronologi dugaan penganiayaan tersebut bermula saat korban menguploud sebuah status di media sosial Watsapp dengan menggunakan kaos atribut perguruan tersebut.

“Kemudian diklarifikasi oleh AL (warga PSHT) apakah benar dirinya warga PSHT dan dijawab korban bahwa dirinya warga PSHT. Dan latihan di ranting PSHT Singosari, namun setelah diklarifikasi secara detail ternyata korban merupakan warga gadungan PSHT,” terangnya.

Selanjutnya, karena korban bukan warga PSHT, kemudian oleh saksi AL diajak latihan di lokasi kejadian sampe jadi warga PSHT. Kemudian sekira pukul 18.30 WIB, korban janjian dengan AD untuk mengikuti latihan.

“Diajak di lokasi dan terjadi penganiayaan oleh anggota PSHT terhadap korban hingga tidak sadarkan diri,” terangnya.

Karena tak sadarkan diri, korban kemudian dilarikan ke Klinik Delima Jalan Raya Ngijo, sekitar pukul 22.00 WIB. Namun, sekitar pukul 23.00 WIB, korban di bawa ke IGD rumah sakit Prasetya Husada Ngijo. (wul/mzm)

disclaimer

Pos terkait