Demo Mahasiswa Malang Kawal Putusan MK Terkait Pilkada Sempat Ricuh

Malang, SERU.co.id – Aksi demonstrasi besar-besaran yang diinisiasi oleh aliansi mahasiswa dan Arek-arek Malang di depan DPRD Kota Malang sempat pecah oleh aksi provokasi. Demonstrasi ini sebagai bentuk protes sekaligus pengawalan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada. Tak hanya itu, Tragedi Kanjuruhan yang belum ada kejelasan juga turut disuarakan.

Sejak awal, tuntutan demonstran terkait putusan MK yang coba digagalkan Baleg DPR RI. Putusan MK tersebut, yakni nomor 60/PUU-XXII/2024 tentang ambang batas Pilkada sesuai DPT masing-masing. Kemudian putusan nomor 70/PUU-XXII/2024, menetapkan batas usia calon kepala daerah minimal 30 tahun.

Bacaan Lainnya

“Kami menuntut agar DPR RI mematuhi putusan MK, bersikap adil, tidak terlibat dalam politisasi hukum dan menuntut pertanggungjawaban atas Tragedi Kanjuruhan. Kami juga menolak keras politik dinasti dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai demokrasi,” seru koordinator aksi dari Universitas Brawijaya, Jumat (23/8/2024).

Berdasarkan pantauan SERU.co.id, para mahasiswa mulai mendatangi Alun-alun Tugu Malang sejak pukul 13.00. Namun aksi baru dimulai pukul 14.30. Aksi damai ini berubah menjadi tegang ketika sekelompok provokator mulai melempari botol air mineral, flare hingga merusak atap pos satpam DPRD Kota Malang.

Sebuah keranda bertuliskan 'RIP DPR' dibawa mahasiswa ke depan gedung DPRD Kota Malang, kemudian dibakar. (afi) - Demo Mahasiswa Malang Kawal Putusan MK Terkait Pilkada Sempat Ricuh
Sebuah keranda bertuliskan ‘RIP DPR’ dibawa mahasiswa ke depan gedung DPRD Kota Malang, kemudian dibakar. (afi)

Situasi semakin memanas ketika beberapa provokator yang memakai hoodie hitam dan masker terlibat adu fisik dengan mahasiswa. Di tengah kekacauan, mahasiswa yang berada di atas mobil komando terus mengingatkan massa untuk waspada terhadap provokasi dengan teriakan “Hati-hati, hati-hati provokasi!”

Meski begitu, spanduk dan teriakan yang menyinggung Presiden Jokowi dan DPR semakin banyak terlihat di tengah massa. Teriakan ‘revolusi’ menggema, bukti  ketidakpuasan terhadap pemerintahan saat ini sudah mencapai puncaknya.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di lapangan masih belum sepenuhnya kondusif. Aparat keamanan terlihat masih berupaya mengendalikan massa yang sudah mulai beringas. Para mahasiswa tetap berusaha mengingatkan agar tidak terjebak provokasi dan mempertahankan aksi mereka tetap damai. (afi/rhd)

disclaimer

Pos terkait