Hingga Pertengahan 2024, Kabupaten Malang Alami 40 Kasus Kebakaran

Hingga Pertengahan Tahun 2024, Kabupaten Malang Alami 40 Kasus Kebakaran
Proses pemadaman api di salah satu lokasi kebakaran di Kabupaten Malang.(foto: ist)

Malang, SERU.co.id – Dari data Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang, hingga pertengahan tahun 2024 ini tercatat ada 40 kali peristiwa kebakaran yang dilaporkan dan ditangani oleh UPT penjinak api tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Satpol PP Kabupaten Malang, Sigit Yuniarto menuturkan, dari data tersebut, kebakaran paling banyak terjadi di bulan Juni kemarin. Serta paling banyak  terjadi pada area bangunan gudang.

Bacaan Lainnya

“Seringnya kebakaran yang terjadi pada pergudangan, paling sering bulan Januari 14 kejadian,” seru Sigit, beberapa waktu lalu.

Sigit membeberkan, dari 40 kasus yang telah ditangani pemicu terbesar kebakaran tersebut adalah human error atau kecerobohan dari manusia.

Diterangkan Sigit, beberapa perkara itu adalah instalasi listrik yang belum SNI (Standar Nasional Indonesia), sirkulasi udara dalam ruangan yang buruk, kabel yang dipasang tidak sesuai watt yang ditentukan dan masih banyak lagi.

Baca juga: Angka Kebakaran Kabupaten Malang Tahun 2023 Meningkat Tajam

Sigit membeberkan, dari seluruh kebakaran tersebut kurang lebih kerugian materill yang dialami para korban hingga bulan Juni,mencapai angka Rp4 Milyar.

Ia menekankan, guna meminimalisir angka kebakaran di Kabupaten Malang PMK Kabupaten terus menjalin koordinasi dengan pihak berwenang, relawan, dan masyarakat. Sehingga proses informasi yang didapat akan lebih cepat, sehingga penanganan juga bisa terlaksana dengan maksimal.

Dikatakan Sigit, dalam proses penanganan kebakaran di Kabupaten Malang selama ini, pihaknya juga mengalami beberapa kendala. Seperti jumlah kendaraan operasi dan peralatan yang dimiliki masih terbatas, mengingat wilayah Kabupaten Malang yang sangat luas.

“Kita bisa cepat, tapi perlu waktu. Selain wilayah yang luas, seharusnya kita mempunyai 9 pos untuk mencover 33 di kecamatan Kabupaten Malang, untuk antisipasinya,” terang Sigit. (wul/ono)

 

disclaimer

Pos terkait