Bayu sempat merasa ragu saat memutuskan menggunakan Bahasa Jawa dalam film ini. Namun saat menyaksikan film Korea yang tetap eksis di Indonesia tanpa menggunakan Bahasa Indonesia, membuatnya percaya diri.
Salah satu aktor, Nadya Arina mengaku, dirinya sangat antusias dengan perilisan film terbarunya tersebut. Menurutnya, film ini menjadi film komedi horor berbeda sekaligus relatable. Selain menggunakan dialog komedi khas Jawa Timuran, filmnya juga memiliki tema cerita seputar pendakian gunung.
“Senang sekali aku bisa berada di antara Mas-Mas Jawa yang kocak semuanya. Karakterku memang enggak berdialog Jawa tapi bersama mereka selalu membuatku tertawa. Jadi tentunya kekocakan “Sekawan Limo” juga akan relate dengan banyak penonton,” kata Nadya Arina pemeran Lenni ini.
Baca juga: Malang Terpilih Tuan Rumah BWCF ke-12
Salah satu penonton, Muhammad Rizky menyampaikan, film ini sangat berani dan hadir tepat waktu. Di saat film-film horor lainnya sibuk memasukkan unsur agama. Namun film karya Bayu Skak ini bahkan kembali konsisten menggunakan bahasa Jawa Timur-an.
“Komedinya memang rapat ya dan kena sekali, semua penonton pada ngakak. Namun yang cukup mengganggu bagi saya adalah banyaknya ejekan fisik yang berujung perundungan. Film ini sangat menghibur tapi tidak mendidik,” terangnya.
Baca juga: Pj Wali Kota Batu Nobar Film Serdadu Apel Emas Karya Sineas Batu
Senada, Amel bercerita, sebagai orang yang pernah mendaki, cerita film ini memang lumrah. Setiap gunung memang memiliki mitos tersendiri.
“Film yang wajib ditonton sih, apalagi barusan dihantam tugas-tugas UAS kampus. Filmnya terlalu cepat, mungkin karena dari awal hingga akhir ketawa terus kali ya,” pungkasnya. (afi/ono)