Banjir, Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan, Empat Fokus Utama Dwi Hari Cahyono Menuju Pilwali Malang

Banjir, Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan, Empat Fokus Utama Dwi Hari Cahyono Menuju Pilwali Malang
Dwi Hari Cahyono siap prioritaskan penanganan banjir 100 hari pertama menjabat jika terpilih sebagai Wali Kota Malang 2024-2029. (foto:afi)

Malang, SERU.co.id – Bakal calon Wali Kota Malang, Dwi Hari Cahyono, berkunjung ke kantor PWI Malang Raya, Sabtu (15/6/2024) sore. Politisi PKS ini siap maju dengan program unggulan pada penanganan banjir, perbaikan ekonomi, pendidikan hingga masalah kesehatan. Bahkan, persoalan banjir menjadi prioritas utama pada saat 100 hari pertama dirinya menjabat.

Bacawalkot Malang, Dwi Hari Cahyono mengatakan, persoalan banjir tidak bisa diselesaikan tanpa koordinasi. Terutama dengan pemerintah daerah di Malang Raya. Mengingat banjir di Kota Malang banyak disebabkan alih fungsi lahan di wilayah sekitarnya.

Bacaan Lainnya

“Kita tidak bisa berjalan sendirian, harus duduk bersama. Kemudian karena pembangunan juga semakin marak, nantinya pihak yang mengurus IMB harus membuat sumur resapan. Reboisasi juga harus dilakukan untuk mengembalikan hutan di Kota Batu,” seru Dwi, Sabtu (15/6/2024).

Banjir, Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan, Empat Fokus Utama Dwi Hari Cahyono Menuju Pilwali Malang
Dwi Hari Cahyono saat berkunjung ke kantor PWI Malang Raya. (foto:afi)

Lebih lanjut, Dwi mengungkapkan, pencegahan banjir juga harus dilakukan sejak dari hulu. Ia berencana mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Seluruh aliran air juga harus dipastikan kembali ke sungai Brantas.

“Untuk itu, salah satu program saya menangani banjir dengan menganggarkan Rp1 miliar untuk satu kelurahan,” tegas Mas Dwi, sapaan akrabnya.

Anggota DPRD Jawa Timur periode 2019-2024 ini juga siap mempertahankan dan memaksimalkan Malang Creative Center (MCC). Menurutnya, MCC harus dijadikan sebagai poros pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang.

“Makanya MCC harus didukung penuh APBD, jadi tidak harus berorientasi pada profit. Karena sejak awal, MCC bertujuan untuk optimalisasi terutama pada ekonomi kreatif. Harapannya dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran, khususnya generasi Z,” bebernya.

Baca juga: Dikawal Puluhan Pendukung, Abah Anton Daftar ke Empat Partai Fraksi Damai

Lebih lanjut, mantan Direktur BUMD Jasa Yasa Kabupaten Malang ini menyampaikan, Pemkot Malang harus hadir untuk menjawab problem masyarakat. Pihak pengelola harus diawasi.

“Itulah pentingnya mengawasi output dari anggaran yang dialokasikan untuk MCC. Termasuk pertumbuhan wirausaha dan kenaikan kelas pelaku UMKM Kota Malang di setiap tahunnya,” tekannya.

Tidak hanya fokus pada ekonomi dan penanganan banjir, Dwi juga berkomitmen pada pengembangan pendidikan dasar. Dirinya siap dengan program memperbanyak sekolah gratis dan mengusung program Satu Keluarga Satu Sarjana.

“Kita tahu sendiri Kota Malang itu kota pendidikan, tapi berapa banyak orang Malang yang keluarganya sarjana? Bahkan satu rumah belum tentu punya satu sarjana. Untuk itu, sekolah gratis dan berkualitas harus diperbanyak,” ujar Dwi.

Terakhir, Dwi berencana membuat program satu KK satu dokter. Harapannya kesehatan masyarakat Kota Malang bisa terjamin.

“Jadi memang manajemennya harus kita konsentrasi untuk pembenahannya. Bagaimana agar kualitas kesehatan masyarakat Kota Malang ini terjamin,” pungkasnya. (afi/ono)

 

disclaimer

Pos terkait