Batu, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Pariwisata terus mendorong perkembangan Desa Wisata Tematik. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kualitas dan kapasitas yang dimiliki, serta turut mendorong perputaran perekonomian masyarakat Kota Batu dengan potensi yang ada.
Salah satunya desa wisata tematik yang cukup mengesankan adalah Desa Beji, Kecamatan Junrejo. Desa yang memiliki potensi unggulan sebagai kampung tempe dan juga kampung wayang itu terus menghidupkan potensi yang ada agar lebih dikenal dari berbagai wilayah. Yakni menggelar kegiatan tahunan, yang kali ini mengambil tema ‘Festival Kampung Tempe Feat Explor Kampung Wayang’.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq mengaku, memberikan apresiasi penuh terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, selain memperkenalkan potensi di setiap Desa Wisata tematik, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat di desa tersebut.
“Ini pada dasarnya sebagai komitmen Kota Batu, Pak Pj Wali Kota, Dinas Pariwisata berkomitmen untuk terus mendorong perkembangan desa wisata yang ada di Kota Batu dengan konsep tematik,” seru Siddiq.
Siddiq mengaku, desa wisata tematik di Kota Batu ini sudah sangat bagus dan juga maju. Namun, pengembangan serta peningkatan potensi yang ada juga sangatlah diperlukan untuk lebih menyempurnakannya lagi.
“Desa wisata kita sudah cukup bagus ya semua desa kategori maju. Namun sentuhan peningkatan-peningkatan konseptual dengan tematik-tematik, dengan potensi yang ada. Ini perlu kita tingkatkan utamanya salah satunya hari ini, Desa Beji yang punya ikon tempe, yang punya kampung wayang dan juga ikon-ikon yang lain,” terangnya.
Dengan proses pengembangan tersebut, berbagai inovasi kuliner tempe juga terus lahir di kampung tersebut. Sehingga nantinya kawasan tersebut akan dikenal sebagai sentra oleh-oleh khas Kota Batu dengan berbahan dasar tempe.
Dikatakan Siddiq, ditargetkan pada tahun 2024 ada empat Desa Wisata Tematik yang naik menjadi mandiri support dan skala prioritas.
“Kami mendorong agar yang sudah bagus kita tingkatan tematiknya. Seperti Pandanrejo strawberry nya, arung jeram dan budaya yang ada di sana dipertajam lagi. Ada beberapa desa wisata yang ditargetkan, masih proses penggodokan dan pengembang, terbit rekomendasi, penetapan minimal empat desa di tahun 2024,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Beji, Deny Cahyono menerangkan, kegiatan ini adalah kegiatan rutin tahunan yang telah digelar ke-5 kalinya. Dalam perayaan tahun ini sedikit berbeda, yang sebelumnya hanya festival kampung tempe, namun dalam kesempatan ini digabung dengan kampung wayang.
Menurut Deny, dua kampung wisata ini yang paling ditonjolkan adalah wisata edukasinya. yang mana para pengunjung akan disuguhkan dengan ilmu-ilmu pengolahan tempe dan pembuatan wayang.
“Paling utama adalah wisata edukasi memperkenalkan kepada dunia luas, terutama anak-anak di usia dini mulai dari usia sekolah TK, SD, SMP dan juga SMA yang pertama bagaimana proses pembuatan tempe yang ada di wilayah di Desa Beji,” bebernya.
Senada dengan Siddiq, Deny menuturkan, kegiatan ini adalah salah satu bentuk promosi kepada masyarakat luas potensi apa saja yang dimiliki di Desa Beji dan juga manfaat apa saja yang dimiliki.
“Ini adalah tahun ke lima pelaksanaannya Beji Kampung Tempe Feat Kampung Wayang yang mana bertujuan untuk mengenalkan kepada dunia luar atau masyarakat luas. Yang ada di Kota Batu dan ada di Jawa Timur, bahwasannya kami mempunyai potensi desa dalam secara kewilayahan,” terangnya.
Dari pantau SERU.co.id di lapangan, kegiatan tersebut berlangsung secara meriah. Kegiatan dimulai dengan penampilan tari tradisional, burak tempe dan diisi berbagai bazar berbagai olahan berbagai bahan dasar tempe, diteruskan dengan pertunjukan wayangan dan hiburan lainnya.(adv/wul/ono)