Batu, SERU.co.id – Pj Wali Kota Batu meninjau penyaluran beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dari pemerintah pusat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 3 kecamatan berjalan lancar. Setelah hari pertama penyaluran di wilayah Kecamatan Junrejo, bantuan berlanjut di seluruh desa se-Kecamatan Batu dan se-Kecamatan Bumiaji.
Data diterima SERU.co.id dari Kepala Dinas Pertanian Batu, Heru Yulianto Sp MM, jumlah beras CPP untuk Kota Batu tahap ke-2. Beras dibagikan tahap 2 pada bulan Mei ini sebanyak 91.29 ton. Dimana penyaluran tahap 1 telah diselesaikan pada rentang waktu Januari-Maret 2024 lalu.
“Penyaluran tahap 2 ini untuk bulan April, Mei, Juni diberikan selama 3 (tiga) hari. Selasa (28/5/2024) di Kecamatan Junrejo, Rabu (29/5/2024) di Kecamatan Batu dan Kamis (30/5/2024) di Kecamatan Bumiaji,” seru Heru.
Heru merinci, total ada 19,79 ton beras untuk 1.979 KK (Kepala Keluarga) di Kecamatan Junrejo. Kemudian sebanyak 37,44 ton untuk disalurkan kepada 3.744 KK di wilayah Kecamatan Batu. Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Bumiaji digelontorkan 36,9 ton untuk sekitar 3.690 KK.
“Masing-masing penerima manfaat mendapatkan 10 kilogram beras dengan kualitas medium,” ucapnya.
Saat ditanya apakah untuk periode Juli-Desember program tersebut masih ada, Heru hanya menjawab singkat, masih menunggu petunjuk dari pusat. Ia pun berharap kegiatan penyaluran bantuan beras CPP masih tetap dilanjutkan. Meskipun demikian, Distan KP Batu pun juga memiliki anggaran tersendiri untuk program bantuan beras bagi masyarakat kurang mampu.
“Tapi jumlahnya tidak seberapa banyak, hanya 1.740 KK. Tapi itu berasnya lebih bagus lagi, beras premium,” terangnya.
Penyaluran beras bantuan CPP dari pemerintah pusat juga dibarengkan dengan penyaluran bantuan beras dari Pemkot Batu. Namun dipastikan daftar penerima beras bantuan dari pusat berbeda berbeda dengan bantuan yang berbasis anggaran dari APBD Kota Batu. Bantuan dari Pemkot Batu diberikan setiap bulan dan didrop langsung di masing-masing desa.
“Dipastikan penerima bantuan pusat dan daerah berbeda supaya tidak tumpang tindih,” imbuhnya.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Batu, Dr Aries Agung Paewai SSTP MM mengatakan, penyaluran beras CPP merupakan bagian dari program pemerintah pusat bagi warga kurang mampu. Sementara dari Pemkot Batu hanya memberikan dukungan untuk kelancaran proses penyalurannya. Ia berharap, program dari pemerintah pusat ini masih diteruskan kedepannya.
“Ke depan kalau memang masih kurang, kita akan memberikan melalui APBD. Tapi sementara ini pemerintah masih melakukan pendistribusian sesuai dengan alokasinya sampai dengan bulan ini,” terangnya, disela-sela kegiatan peninjauan.
Pj Aries mengaku, program bantuan beras CPP ini terkait upaya pemerintah dalam penanggulangan lonjakan inflasi. Pemerintah daerah sendiri juga selalu mengambil langkah antisipatif bilamana terjadi lagi gejolak terkait inflasi. Sehingga dapat dikatakan, program pemerintah daerah juga berkesinambungan dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
“Salah satunya yakni kegiatan pasar murah yang sempat digencarkan, pusat melaksanakan, kita juga melaksanakan,” jelasnya.
Bila inflasi kembali terjadi lonjakan yang berdampak terhadap ekonomi masyarakat, dipastikan Pemkot Batu akan kembali melakukan antisipasi dengan pasar murah. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemkot Batu akan terus bekerja dan berupaya mengendalikan harga pangan. Salah satunya dengan kampanye penggunaan lahan pekarangan warga untuk ketahanan pangan.
“Jadi setiap waktu, setiap saat, kita berharap bahwa ini terus dilakukan oleh pemerintah,” pungkasnya. (adv/dik/rhd)