Malang, SERU.co.id – Konsep multiple stage Connx (baca: konek) OTW Festival dengan artis lokal, nasional hingga internasional bikin penonton rasakan experience baru. Para penonton diberikan kebebasan memilih konser sesuai selera musiknya. Selain itu, penonton juga dimanjakan kuliner-kuliner khas Kota Malang.
Program & Promosi Manager OTW Festival, Christian Egi Oktavianus mengungkapkan, sudah cukup terkesan pada kota pertama Connx OTW Festival. Ia merasa puas dengan respon penonton, meskipun masih konsep baru. Penyanyi lokal bisa terangkat dan penyanyi internasional tetap ramai.
“Saya sih gak mau lihat sukses tidaknya konser ini dari jumlah tiket yang terjual. Angka tidak selalu menentukan keberhasilan suatu acara. Teman-teman di Malang puas dan dapat pengalaman baru, itu sudah cukup,” seru Egi, kepada SERU.co.id, sebagai salah satu media partner Connx OTW Festival.
Egi berharap, OTW Festival bisa menjadi pelecut semangat untuk komunitas dan musisi di Kota Malang. Bahkan bisa bikin yang lebih heboh dan lebih baik.
“Dari awal kami tidak ingin main-main, dimulai survei kepada hampir 2.000 responden tentang wishlist penampil. Meskipun ternyata yang bisa terakomodir cuma 60 persennya, karena padatnya jadwal talent. Kami pasti akan datang lagi tahun depan,” ujar Egi, saat ditemui di sela-sela konser, di lapangan Rampal, Sabtu (4/5/2024) malam.
Baca juga: Catat 4 Mei, Puluhan Musisi Connx OTW Festival 2024 Tampil di Rampal
Sementara itu, salah satu pengunjung, Agnes Eka menyampaikan, takjub dengan pengalaman mendatangi konser dengan tiga panggung. Meskipun awalnya ia mengira suara artisnya akan tabrakan, tetapi ternyata tidak sama sekali. Konsep tersebut dirasa cocok untuknya saat datang berdua dengan teman yang selera musiknya berbeda.
“Kalau cuma satu panggung, misalnya sudah tidak cocok, saya langsung pulang. Tapi dengan konsep ini, ditambah artisnya yang sesuai selera, bikin gak mau pulang. Terutama artis dari Filipina yang memang lagunya sedang trend di Indonesia,” ungkap Agnes, Sabtu (4/5)2024) malam.
Lebih lanjut, menurutnya, berbagai fasilitas sudah lengkap, terutama toilet dan tempat salat. Namun jumlah dan peletakannya saja yang masih kurang. Seharusnya diletakkan di kiri kanan lapangan, agar mudah dijangkau dari semua sudut.
“Tadi antreannya juga cukup panjang, bisa sampai lima orang. Untuk orang kebelet tentunya itu cukup bikin males ya. Kulinernya enak dan harga terjangkau, tapi ada yang tidak menyediakan sendok dan wastafel,” beber mahasiswa Universitas Brawijaya itu.
Saat ditanya apakah masih mau menonton OTW Festival berikutnya, ia mantap menjawab mau. Dirinya masih mau datang apabila konsepnya tetap multiple stage. Kemudian untuk artisnya berbeda dan tidak sering tampil di Malang.
Senada, salah satu tenant kuliner dari Nasi Bakar Sutami, Febrianto mengucapkan terima kasihnya. Pihaknya mengaku senang bisa berkontribusi dan bisa meramaikan konser. Meskipun saat konser selesai masih banyak stok yang belum terjual.
“Kalau dari modal yang kami keluarkan dengan keuntungan yang didapat sangat mepet. Jumlah penontonnya tidak sesuai target, karena beberapa memang sudah sering tampil di Malang. Harapannya bisa diperbaiki dari segi marketing dan artisnya lebih menarik,” pungkasnya. (afi/rhd)
