Batu, SERU.co.id – Gerakan Sinergi Reforma Agraria dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, yang kegiatannya dipusatkan di Sukabumi, Jawa Barat. Di Kota Batu, acara tersebut dilaksanakan di Balai Dusun Kekep, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Senin (22/4/2024) pagi.
Gerakan Sinergi Reforma Agraria dengan tema, Bersinergi mewujudkan cita-cita performa agraria dalam upaya mengurangi ketimpangan pemilikan tanah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Acara diawali dengan menyaksikan kegiatan secara terpusat melalui Zoom oleh Plt Kepala BPB Kota Batu. Acara juga dihadiri dari Pengelola PLUT KUMKM Diskumperindag Batu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kades Tulungrejo dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kekep Bersatu Sejahtera.
Kepala BPB Kota Batu, Kresna Fitriansyah mengatakan, Reforma Agraria merupakan penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah. Yang lebih berkeadilan melalui Penataan Aset dan disertai dengan
Penataan Akses untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Penataan Aset dilakukan dengan pemberian kepastian hukum melalui pensertipikatan tanah.
“Dusun Kekep, Desa Tulungrejo telah menerima 138 sertipikat tanah melalui Kegiatan Redistribusi Tanah pada Tahun 2021,” seru Kresna sapaannya.
Baca juga: Lega, Petani Dusun Kekep Bumiaji Terima Sertifikat Redistribusi Tanah
Kresna yang juga Kepala BPN Kota Malang itu menuturkan, Penataan Akses juga dilakukan dengan memfasilitasi upaya pemberian kesempatan akses permodalan maupun bantuan lain kepada masyarakat. Sejak 2021-2023 telah dilaksanakan Kegiatan Penanganan Akses Reforma Agraria di Dusun Kekep Desa Tulungrejo Tahun ke-1, ke-2 maupun Tahun ke-3. Bahkan pada 2022, Dusun Kekep Desa Tulungrejo telah ditetapkan sebagai Kampung Reforma Agraria berdasarkan SK Wali Kota Batu.
“Kegiatan penataan aset dan penataan akses merupakan awal dari proses untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Kresna mengapresiasi adanya potensi hasil pertanian wortel dan brokoli melalui pendampingan pelatihan yang telah dilaksanakan, bekerjasama dengan Pemkot Batu. Yakni produk olahan krupuk wortel dan krupuk brokoli yang telah dikembangkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Kekep Bersatu Sejahtera. Kresna mengharapkan dukungan masyarakat luas untuk membantu dan mendukung Kelompok Wanita Tani Kekep Bersatu Sejahtera agar dapat terus berkembang.
“Semoga Gerakan Sinergi Reforma Agraria ini kedepannya dapat memberikan banyak manfaat bagi Masyarakat luas,” tukasnya.
Kepala Desa Tulungrejo, Suliyono dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan melalui program Kementrian ATR BPN. Ia mengaku desanya mendapatkan beberapa macam bantuan diantara beberapa tanah yang sudah mendapatkan kepastian hukum berupa tanda kepemilikan (SHM). Selain itu ia bersyukur warganya juga memperoleh berbagai akses antara lain permodalan dan pelatihan pemberdayaan.
“Yang lebih penting adalah pemberdayaan masyarakat di sini benar-benar terwujud dan benar-benar berjalan, sehingga membantu nilai pendapatan ekonomi,” ungkapnya.
Saat ditanya SERU.co.id tentang harapan lainnya, Suliyono mengaku untuk Reforma Agraria ia juga berharap tanah-tanah lain yang masih bisa diajukan, agar bisa diredistribusikan.
“Untuk 2021 kemarin ada sekitar 4 hektar terbagi menjadi sekitar 138 bidang,” ujarnya.
Sementara itu, Konsultan dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, Diskumperindag Batu, Riyanto mengatakan, pihaknya memberikan pendampingan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kekep Bersatu Sejahtera. Dalam hal ini pihaknya membantu KWT untuk menciptakan sebuah produk asli hasil pertanian dusun setempat yakni wortel dan brokoli.
[15.41, 22/4/2024] Pak Makrus: Hasilnya, KWT Kekep Bersatu Sejahtera berhasil membuat produk kerupuk wortel dan kerupuk brokoli dan juga produk wortel iris siap olah.
“Alhamdulillah produk wortel iris siap oleh ini memiliki value lebih dan langsung dibeli oleh usaha Catering yang ada di Kota Batu,” ucapnya.
Sementara itu dalam sambutannya melalui Zoom, Dirjen Penataan Agraria, Kementerian ATR/BPN, Drs. Dalu Agung Darmawan, M.Si mengatakan, kegiatan Sinergi Performa Agraria menjadi sebuah instrumen penting dalam membangun narasi Reforma Agraria di Indonesia. Dalam konteks penataan aset, biasanya selalu didahului dengan penyelesaian konflik.
“Penyelesaian konflik harus di manage sedemikian rupa sehingga pemahaman mengenai Reforma Agraria menjadi lebih baik,” sebutnya.
Baca juga: Gugus Tugas Reforma Agraria, Langkah Pemkot Batu Selesaikan Masalah Pertanahan
Dalu juga menyebutkan, berkaitan dengan penataan aset, bisa dilakukan baik melalui program redistribusi tanah maupun legalisasi tanah. Pihaknya akan terus mengembangkan agar penataan akses memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat.
“Kita berharap betul tujuan dan cita-cita reforma agraria menjadi untuk bukan saja hanya persoalan ketimpangan keadilan tetapi juga harus menyentuh hal yang paling utama adalah kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Ia juga menuturkan, Kementerian ATR/BPN memfasilitasi agar tanah yang diberikan bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat agar sejahtera. Dengan demikian diperlukan kolaborasi baik antara pemerintah daerah dan Kementerian maupun kolaborasi dari para stakeholder. Penataan akses juga akan memberikan solusi dalam mengelola dan mengolah tanah menjadi instrumen penting bagi kesejahteraan masyarakat.
“Bantuan yang diberikan kepada masyarakat ini sekarang juga diberikan kepada yang belum mendapatkan program reforma agraria,” pungkasnya. (dik/mzm)