Jumlah Korban Meninggal Selama Operasi Ketupat Semeru 2024 Turun Drastis

Jumlah Korban Meninggal Selama Operasi Ketupat Semeru 2024 Turun Drastis
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto saat memaparkan hasil Ops Ketupat Semeru. (foto:iki)

Surabaya, SERU.co.id Kapolda Jawa Timur menyebut, pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2024 yang telah dilaksanakan mulai 4-16 April Ditlantas Polda Jatim dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas hingga 43 persen. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia turun drastis hingga 85 persen dibanding tahun lalu.

“Terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat Jatim, TNI – Polri dan Pemerintah Daerah dalam Operasi Ketupat 2024 khususnya atas dedikasi, kontribusi dan kolaborasi. Sehingga pelaksanaan Ops Ketupat Semeru berjalan aman dan tertib,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto, Rabu (17/4/2023) sore.

Bacaan Lainnya

Polisi dengan dua bintang di pundaknya ini menambahkan, tujuan operasi yang dilaksanakan saat mudik lebaran tahun 2024 ini, menjamin masyarakat yang melaksanakan ibadah puasa dan lebaran 2024 dan terwujudnya arus mudik dan balik yang lancar yaitu targetnya kamseltibcar lantas yang kondusif.

“Situasi umum selama operasi ketupat Semeru 2024 bisa dikatakan berhasil dengan adanya tiga parameter. Pertama berlangsung tertib dan lancar semua hal yang menjadi sasaran operasi,” tambahnya.

Baca juga: Menko Muhadjir Sebutkan Penanganan Arus Mudik dan Balik Lebih Baik dari Tahun Lalu

“Kedua, tidak adanya kemacetan. Kalau toh ada kondisinya mengalir kalau kita lihat khususnya di Jombang pertigaan mengkreng itu relatif kondusif lengang dan tidak ada kemacetan dan ketiga tidak ada gangguan Kamtibmas yang terlalu mengganggu,” lanjut dia.

Jenis gangguan kamtibmas yang ada. Jika dibandingkan operasi tahun 2023 ada 1.900 kasus dan operasi tahun 2024 ada 1.343 kasus sehingga terjadi penurunan.

“Kalau di persentase turun 28,79 persen,” tegas Kapolda.

Dalam hal pelanggaran, ada 92 kasus selama tahun 2023. Sedangkan selama operasi 2024 sejumlah 54 kasus. Jika dipersentasikan turun menjadi 41,3 persen. Kemudian, dalam hal gangguan ketertiban umum tahun 2023 ada 47 kasus. Dan tahun 2024 ada 47 kasus.

“Kemudian, dalam hal bencana, tahun 2023 ada 8 kasus. Tahun 2024 ada 6 kasus. Turun 25 persen,” terangnya.

Sementara Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin menyampaikan, jumlah kendaraan di wilayah Jawa timur sampai pelaksanaan operasi selesai untuk akses yang keluar dari Jatim melebihi dari yang masuk ke Jatim. Selama operasi masuk wilayah Jatim sebanyak 89.388 kendaraan dan yang keluar 92 ribu lebih kendaraan.

Sementara untuk data yang masuk di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, masuk 162 ribu sementara keluar melalui jalur Ketapang ke arah Timur 91 ribu.

Baca juga: Mudik Lebaran 2024, Tarif Jalan Tol Didiskon 20 Persen

“Untuk di Pelabuhan Tanjung Perak masuk 8.700 dan yang keluar 4 ribu, dan juga penumpang yang masuk 78.200 yang keluar 15 ribu,” kata Kombes Pol Komarudin, Dirlantas Polda Jatim, Rabu (17/4/2024).

Dijelaskan lebih jauh untuk data di Stasiun Gubeng, masuk 147 ribu pemudik sedangkan pemudik yang keluar sebanyak 146 ribu. Sedangkan di Stasiun Pasar Turi, masuk 117 ribu dan yang keluar 100 ribu.

“Sedangkan untuk di Bandara pemudik yang masuk di Jatim sebanyak 274 ribu dan jumlah yang keluar 252 ribu, sementara jumlah pemudik yang keluar lebih banyak jika dibandingkan pemudik yang masuk ke wilayah Jatim melalui terminal Purabaya. Dari data yang ada, jumlah pemudik yang keluar sebanyak 388.456 sedangkan pemudik yang masuk 247.300 pemudik,” jelasnya.

Kemudian untuk kejadian laka lantas hasil analisa dan evaluasi kecelakaan jika dibandingkan dengan operasi tahun lalu, peristiwa kecelakaan pada tahun 2023, ada 1.055 kasus kecelakaan dan jumlah korban meninggal 162 orang.

“Pada operasi tahun 2024 angka kecelakaan bisa ditekan hingga 43 persen, jumlah laka lantas tercatat ada 604 kecelakaan dan korban meninggal dunia 24 orang sehingga turun hingga 85 persen,” ungkapnya.

Sementara yang mengalami peningkatan pada luka berat dari 12 tahun lalu dan tahun ini ada 39 orang. Sedangkan untuk luka ringan tahun lalu 1.622 sedangkan tahun 2024 ini 956 sehingga mengalami penuruan 42 persen.

“Untuk tingkat fatalitas dari kecelakaan ada di Polres Ngawi. Ada 2 titik yang menjadi pusat perhatian selama Ops ketupat Semeru 2024, jalur Pantura mengarah ke Pantura dan ada titik lelah di KM 572 – 585,” tutup dia. (iki/ono)

 

disclaimer

Pos terkait