Batu, SERU.co.id – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) Kota Batu mengungkapkan, data ribuan pekerja informal di Kota Batu belum mendapatkan jaminan perlindungan yang sesuai. Data yang dihimpun oleh BPJS Ketenagakerjaan Kota Batu, terdapat sekitar 24.928 pekerja informal yang belum terdaftar sebagai peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kota Batu, Supardi Prayitno menyatakan, keprihatinannya yang serius terhadap situasi ini. Ia merasa khawatir dengan kondisi sosial dan kesejahteraan para pekerja informal di Kota Batu. Terlebih setelah melihat jumlah pekerja informal yang belum mendapatkan jaminan perlindungan yang sesuai.
“Ini menjadi tugas kami untuk memastikan bahwa semua pekerja, termasuk pekerja informal, mendapatkan hak-haknya yang seharusnya,” serunya.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Kacab BPJSTK Batu, tahun 2023 lalu jumlah peserta BPJSTK dari sektor informal hanya mencapai 14.539. Padahal tahun itu sudah ditargetkan sebanyak 20.386 peserta baru. Dengan kata lain, pencapaian target masih kurang sekitar 30 persen.
“Target kepesertaan pekerja informal untuk tahun 2024 adalah 27.044 dan hingga saat ini sudah ada sekitar 14.416 orang yang ikut,” ungkapnya.
Menurut Supardi, kurangnya kesadaran akan pentingnya memiliki jaminan kerja sebagai perlindungan menjadi alasan dari rendahnya jumlah kepesertaan pekerja informal di BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu, pekerja informal belum menyadari betul apa manfaat jaminan kerja itu karena kurangnya sosialisasi. Padahal, pekerja informal termasuk dalam kelompok yang rentan karena mereka bekerja sendiri dan pendapatan mereka belum tentu setara dengan pekerja formal.
“Faktor ekonomi, terutama bagi kalangan menengah ke bawah, dianggap sebagai faktor yang membuat mereka rentan terjerumus dalam kemiskinan,” tuturnya.
Untuk memperoleh peserta baru BPJS Ketenagakerjaan di bidang informal, pihaknya juga perlu mendatangi para pekerja secara langsung. Sebab, kebanyakan peserta berasal dari kalangan pedagang dan petani. Supardi juga terus mengimbau masyarakat, untuk bergabung dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
“Dengan meningkatkan pemahaman dan kesadaran pekerja informal tentang manfaat program jaminan sosial, kami berharap dapat meningkatkan jumlah pendaftar program ini,” pungkasnya. (dik/mzm)