Malang, SERU.co.id – Komunitas budaya Teras Budaya Mas Achmad Icksan (Trabasan) berselaras dengan Pj Wali Kota Malang rayakan HUT Kota Malang. Trabasan bahkan menyediakan tempat secara gratis untuk berbagai kegiatan kebudayaan. Teras budaya di Jl Magelang No.9 itu dibuka untuk umum dan mewadahi kegiatan kebudayaan di Kota Malang.
Andang Bachtiar sebagai pemilik rumah dan Ketua Trabasan menyampaikan, siapa saja boleh memakainya. Tidak perlu registrasi dan mengisi berbagai administrasi.
“Trabasan yang baru diresmikan berada di teras rumah kediaman orang tua kami, Prof Drs Mas Achmad Icksan. Nama Trabasan sengaja kami nisbatkan kepada Bapak atas kecintaannya kepada banyak hal. Saya juga akan membagikan pengalaman saya selama 40 tahun, khususnya tentang musik, geologi,” seru Andang.
Peresmian Trabasan juga diiringi syukuran spesial HUT Kota Malang. Tidak hanya itu, single album berjudul ‘Belajar dari Batu Ngalam Apa Kabar’ juga diluncurkan. Lagi tersebut dinyanyikan berkolaborasi dengan Voice’ of Malang.
“Trabasan juga kami artikan dengan memotong, menerobos dan menerabas. Pada setiap minggunya, Sket Ndek Kene melakukan kegiatan rutin di sini. Melepaskan ekspresi anak-anak muda Kota Malang dengan kegiatan menggambar sketsa,” bebernya.
Baca juga: Disdikbud Kota Malang Gelar Festival Singhasari Demi Pelestarian Budaya
Ke depannya, Andang berharap, kegiatan-kegiatan kebudayaan bisa dilakukan di Trabasan. Trabasan juga bentuk kolaborasi antara masyarakat dengan Pemerintah Kota Malang. Sesuai dengan tema HUT, berselaras untuk Kota Malang berkelas.
Menanggapi Trabasan, Pj Wali Kota Malang menyambut dengan hangat kolaborasi tersebut. Menurutnya, teras budaya sangat diperlukan untuk mewadahi para insan budaya.
Baca juga: Pawai Budaya Nusantara Kota Malang Ingatkan Persatuan Jelang Pesta Demokrasi
“Terima kasih untuk Andang Bachtiar dan penyelaras untuk lagu dan kolaborasinya menyemarakkan HUT Kota Malang. Semoga kolaborasi ini terus berlanjut untuk Kota Malang yang lebih baik. Semoga Trabasan ini bisa mewadahi berbagai komunitas budaya di Kota Malang,” harapnya. (afi/rhd)
