Malang, SERU.co.id – Beredar proposal bukber baksos tertanggal 13 Maret 2024 oleh Sekretariat Bersama (Sekber) Wartawan Indonesia ke sejumlah perguruan tinggi, perusahaan dan lainnya. Dengan mencatut nama Prof Dr H Muhammad Bisri sebagai dewan pakar dalam kegiatan tersebut.
Menanggapi hal itu, Prof Muhammad Bisri mengatakan, tidak pernah dihubungi oleh organisasi tersebut. Bahkan tidak tahu menahu tentang organisasi Sekber Wartawan Indonesia itu.
“Saya menyatakan tulisan (yang) mengatasnamakan saya itu tidak benar. Oleh sebab itu, barangsiapa yang dikirimi surat itu, mohon hati-hati dengan surat tersebut,” seru Prof. Bisri, ditemui SERU.co.id, Jumat (22/3/2024) sore.
Diketahui, proposal tersebut juga mencatut nama Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim sebagai dewan pembina. Sebagai langkah selanjutnya, Prof. Muhammad Bisri berkonsultasi dan melaporkan ke Polresta Malang Kota.
“Selanjutnya saya konsultasikan (sekaligus melaporkan) dengan pihak kepolisian tentang apa yang harus saya lakukan. Karena saya tidak pernah dihubungi, tidak tahu organisasinya, tiba-tiba saya dicatut dijadikan dewan pakar. Ini bisa jadi pencemaran nama baik,” terang mantan Rektor Universitas Brawijaya (UB) itu.
Medsos sempat ramai lantaran pencatutan nama tersebut. Dan telah diklarifikasi oleh Prof Bisri melalui beberapa rekan dan kolega bahwa hal tersebut tidak benar.
Tak lama kemudian muncul surat klarifikasi pencatutan nama tertanggal 22 Maret 2024 oleh Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Jawa Timur. Dimana SWI Jatim menyatakan, proposal kegiatan buka bersama di tiga tempat di Malang Raya diperintahkan agar ditarik. Kemudian menghapus nama Prof Dr H Muhammad Bisri.
“… dengan surat ini saya perintahkan agar menarik proposal tersebut dan menghapus nama Prof H Muhammad Bisri dari proposal tersebut dan tidak menyebarluaskan lagi. Demikian surat klarifikasi ini atas nama ketua dan sekretaris SWI Jawa Timur mohon maaf yang sebesar-besarnya,” rilis SWI Jatim, yang ditandatangani oleh Suharto SH (Ketua) dan Supono SH (Sekretaris). (afi/rhd)