Kapolres Malang Janjikan Satpas SIM Prototipe Tegaron Bebas dari Pungli dan Calo

Kapolres Malang  Janjikan Satpas SIM Prototipe Tegaron Bebas dari Pungli dan Calo
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana melakukan percobaan praktik ujian SIM.(foto: wul)

Malang, SARU.co.id – Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana melakukan peninjauan pelayanan Satpas SIM Prototipe di Dusun Tegaron, Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (26/2/2024) siang. Satpas anyar tersebut dilengkapi pelayanan yang lebih canggih serta  bebas dari pungli dan calo.

Lelaki yang kerap disapa Kholis itu mengatakan, Satpas SIM Prototipe Tegaron dengan Satpas Singosari memiliki perbedaan.  Yakni dalam struktur bangunan dan alat-alat yang digunakan lebih modern, namun pelayanan dan syarat oleh pengaju tetap sama.

Bacaan Lainnya

“Yang menjadi perbedaan yang cukup mendasar adalah ujian di teori dan praktik. Tentunya alat-alatnya lebih baru yang sekarang, kalau di singosari mungkin belum sama seperti saat ini,” seru Kholis, kepada awak media.

Baca juga: Satpas Prototype di Kepanjen Ditargetkan Beroperasi Awal 2024

Kholis menerangkan, dalam pelayanan di Satpas ini diterapkan ujian e-drive. Yang mana jika pengaju SIM melakukan ujian praktik akan terekam secara langsung oleh sistem yang ada di komputer.

“Pembatas ketika ujian praktik itu kalau tadi motor saya nyenggol itu bunyi dan langsung gagal, itu terekam di komputer. Itu saja yang membedakan, ada sentuhan spek tapi mekanisme pelayanan tetap sama,” bebernya.

Dirinya menerangkan, pihaknya  juga akan melakukan pelengkapan fasilitas umum untuk para penyandang disabilitas. Selain itu, juga akan disesuaikan ujian khusus untuk para saudara disabilitas yang melakukan pengajuan SIM.

Baca juga: Satpas Prototipe Polres Malang Segera Bisa Digunakan

Nantinya akan kita lengkapi termasuk melengkapi sarana-sarana yang lebih ramah bagi teman-teman disabilitas. Ujian nanti kita fasilitasi khusus, pasti ada perbedaan perlakuan antara teman-teman yang berkebutuhan khusus dengan yang biasa,” kata Kholis.

Dikatakan Kholis, pemilihan Dusun Tegaron sebagai pembangunan satpas ini lantaran penyedia lahan yang dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.

“Lahannya ini disediakan oleh Pak Bupati. Jadi memang planning perkembangan wilayah, pengembangan untuk di kawasan Kepanjen ini tentunya sudah ada ketetapan dari pemerintah Kabupaten. Jadi kita dapat alokasi tanahnya di Dusun Tegaron ini, ada juga beberapa pengembangan di sekitar satpas ini untuk komplek kampus Universitas Brawijaya dan ini masih berjalan,” ucapnya.

Dirinya membeberkan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk terus meniadakan praktik pungli dan juga calo, di wilayah Satpas SIM Prototipe Tegaron ini.

“Kebijakan saya tidak berubah dari awal saya datang hingga saat ini kami komit meniadakan pungli dan calo walaupun berganti kasat lantas tetap saja kebijakannya sama dan berubah. Jujur memang komitmen ini saya tempuh di Malang, memang sudah waktunya sudah terbebas dari pungli dan calo,” bebernya. (wul/ono)

 

Pos terkait