Malang, SERU.co.id – Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Badan Executive Mahasiswa (BEM) Universitas Raden Rahmat (Unira) Kepanjen, Kabupaten Malang, menggelar tanda tangan petisi. Dengan tujuan, agar seluruh Mahasiswa Unira, tetap netral dalam pesta demokrasi Pilpres 14 Februari 2024 mendatang, Senin (5/2/2024).
Ketua BEM Unira Malang, Muhammad Hilmi Asidiqi mengatakan, aksi yang mereka gelar ini dilakukan sebagai bentuk bukti jika pihaknya turut serta dalam mengawal Pemilu damai.
“Tujuan aksi hari ini mengawal Pemilu Damai 2024. Karena saat ini maraknya informasi hoaks bertebaran, khususnya di H-10 menuju Pilpres 14 Februari 2024 mendatang,” seru pemuda yang sering disapa Hilmi itu.
Baca juga: Konser di UNIRA Picu Kontroversi, IMABA Pamekasan: Tidak Bisa Ditoleransi
Hilmi menerangkan, dari yang dirinya rasakan untuk saat ini banyak isu-isu politik nasional yang belum jelas kepastiannya bertaburan yang disebabkan bukan karena pribadi personal Capres. Namun dilakukan oleh para buzzer-buzzer politik yang sudah bergerak.
“Maka dari itu tujuan kami mengadakan kegiatan hari ini untuk membawa Mahasiswa Unira Malang, berada ditengah-tengah titik sentral untuk tidak termakan dan terbawa informasi hoaks politik nasional. Kami coba berada ditengah, agar suasana saat ini tidak semakin memanas,” katanya.
Pemuda tersebut menekankan, terdapat beberapa pemahaman dari pemerintah terhadap pejabat pemerintahan yang dianggap tidak netral dalam menyikapi Pilpres 2024 ini.
“Ada beberapa pemahaman ya, yang pertama kalau dilihat dari sisi pemerintahan, di undang-undang itu diperbolehkan memihak. Tapi secara etis, pejabat pemerintahan kan tidak boleh memihak seperti itu. Maka dengan aksi inilah, kita coba mengawasi hal seperti itu. Kita buat petisi bersama, agar netral dalam Pilpres,” paparnya.