Malang, SERU.co.id – Pengetahuan terkait Covid-19 nyatanya tidak cukup bagi Dr. Joko Widodo, MSi, untuk terbebas dari virus yang telah merenggut banyak nyawa ini. Meski mengaku intens berdiskusi dengan anaknya yang merupakan seorang dokter, ia tak bisa menolak agar virus tak bersarang di tubuhnya.
Cerita Joko Widodo tertular Covid-19 dimulai, akibat salah seorang pasien yang ditangani anaknya di salah satu rumah sakit di Malang, memberikan keterangan bohong. Bukan tertular dari rekan kerjanya di UMM, lantaran di UMM tak ada yang positif Covid-19.
“Awalnya anak saya yang merasakan ketidakberesan di badannya. Seperti flu biasa saja. Barulah dia berkesimpulan bahwa itu gejala Covid-19. Setelah beberapa hari, saya juga merasakan gejala yang sama. Akhirnya saya dirujuk ke rumah sakit penanganan Covid-19,” seru dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini.
Diakui Joko, gejala yang dialaminya tidak lebih berat ketimbang stigma yang diterimanya dari tetangga sekitar rumahnya. Rumahnya bahkan sampai harus dipagari, dimana maksud warga, agar tidak menulari masyarakat kompleks perumahan.
Pasca dinyatakan sembuh, Asisten Khusus Rektor Bidang Perencanaan dan Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini membagi kisahnya di serial podcast UMMTalk, tentang bagaimana dirinya bertarung melawan Covid-19 dan stigma negatif masyarakat.
Padahal selama ini, Joko orang yang aktif mensosialisasikan bahaya Covid-19 di perumahannya. Meski sempat sakit hati, tapi Joko hanya cukup berlapang dada. Ia berpikir, perlakuan masyarakat terhadap dirinya hanyalah bentuk ketidaktahuan semata.
“Setelah terkena Covid-19, saya merasa hidup kembali. Justru setelah menjadi pasien Covid-19, kok badan saya merasa lebih bugar dari biasanya. Saya juga jadi lebih perhatian dengan kesehatan badan saya,” ungkap Joko.
Joko memang punya jiwa petarung. Ia merasa tidak boleh kalang kabut dengan virus ini. Selalu berpikir positif dan optimis, diakui Joko membuatnya cepat sembuh. Dukungan keluarga, juga energi positif dari orang-orang lingkaran pergaulannya punya kekuatan tersendiri untuk membuatnya segera sembuh.
Joko lantas mengajak seluruh masyarakat untuk lebih menjaga diri dan mengindahkan segala himbauan kesehatan pemerintah tentang Covid-19. “Cukup dengan menjaga jarak, tetap di rumah, dan rajin mencuci tangan. Yang lebih penting, jangan terjebak berita bohong,” tandas Joko. (rhd)