Malang, SERU.co.id – Sepanjang tahun 2023 harga emas melonjak hampir 15 persen dalam setahun, bahkan menjadi titik puncak sepanjang masa di level $2.146/toz pada 4 Desember 2023. Memasuki awal tahun 2024, harga emas masih berada di atas $2000/toz, di tengah koreksi dolar AS dengan tingkat fluktuatif di level 101-102. Dari analisa atau votalitas harga emas sepanjang 2024, butuh kejelian beberapa momen menjadi langkah investasi emas tetap menguntungkan.
Kepala Cabang PT Bestprofit Futures Malang (BPF Malang), Andri Phung mengatakan, emas bisa mengalami koreksi yang dalam pada minggu kedua Januari ini. Karena penguatan dolar dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi. Sehingga para investor emas harus mencermati tiga hal sepanjang tahun 2024.
“Pertama, pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sebanyak 3 kali masing-masing sebesar 0,25 persen. Kedua, gejolak geopolitik di Timur Tengah yang makin meluas. Ketiga, pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan berlangsung pada November 2024,” seru Andri.
Baca juga: PPDB SMP, Wali Murid Banyak Ajukan Permohonan Koreksi Pendaftaran
Berdasarkan data pengusaha AS menunjukkan, penyerapan tenaga kerja lebih banyak pada bulan Desember lalu. Meski sektor jasa mengalami perlambatan berdasarkan Institute for Supply Management (ISM).
Rencana pemangkasan suku bunga oleh the Fed pada Maret 2024, menjadi salah satu sentimen para investor. Sehingga mendorong emas tetap melanjutkan relinya di level $2000/toz.
“Dampaknya, dengan suku bunga yang kecil, akan mengakibatkan pelemahan pada dolar AS. Sehingga membuat emas banyak diburu oleh para investor sebagai asset safe haven,” imbuhnya.
Terkait gejolak geopolitik di Timur Tengah yang makin meluas. Menurutnya, ancaman suku Houti di laut merah yang membuat berang AS dan sekutunya, tetap harus diwaspadai sebagai pemicu perang yang lebih luas. Terlebih perang Hamas-Israel telah menyeret negara-negara lain seperti Korea Utara untuk terlibat.
Sementara pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan berlangsung pada November 2024, bisa menjadi titik balik emas untuk mencapai all time high terbaru setelah level $2.146/toz terlewati. Seperti yang terjadi pada Pilpres AS sebelumnya di tahun 2020, volatilitas harga emas langsung tinggi saat perhitungan suara Pilpres AS dimulai.
Terlebih, mantan Presiden AS, Donald Trump digadang-gadang menjadi salah satu calon terkuat kembali. Maka kebijakan luar negeri terhadap Tiongkok yang sempat bersitegang di masa kepemimpinannya, patut dperhitungkan kembali. Dampaknya sangat berpengaruh pada harga harga emas nanti.
“Kami menyarankan agar investor tetap memilih emas sebagai alternatif investasi yang tepat di Perdagangan Berjangka Komoditi. Dengan rekomendasi selama 6 bulan ke depan, investor bisa melakukan long sell dari posisi $2.070/toz – $2.100/toz dengan target penurunan terdekat hingga di level $1.990/toz,” terang Andri.
Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda 2022, Wali Kota Malang Sampaikan Pentingnya Peran Pemuda
Andri mengungkapkan, mayoritas nasabah di BPF Malang kini hampir 80 persen memilih trading di emas berjangka. Karena melihat fleksibilitas waktu dan kemudahan transaksi hanya melalui online dengan target profit dan manajemen risiko yang jelas.
“Analisa terhadap harga emas juga cenderung tidak terlalu pelik. Karena itu, emas cocok bagi trader pemula dengan tingkat risiko yang lebih kecil,” tandasnya. (rhd)