:
Malang, SERU.co.id – Dirjen Pendidikan Vokasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto, ST, MSc, PhD, berjanji akan menjadi jembatan pernikahan massal Vokasi UB dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Du-Di), serta perguruan tinggi luar negeri. Inisiasi kerjasama akan dilakukan Vokasi UB dengan Du-Di dan kampus vokasi di luar negeri, seperti Taiwan, Jerman, dan Jepang
“Untuk kerjasama dengan kampus vokasi di luar negeri, bisa dilakukan dengan cara simple tapi rutin, seperti melalui pertukaran dosen, magang di luar negeri. Lulusan vokasi nantinya tidak hanya mempunyai formalitas, tapi juga memiliki porsi dan kompetensi masa depan yang telah disetujui oleh industri,” ungkap Wikan.
Sementara, Direktur Program Pendidikan Vokasi Dr Ir Darmawan Octo Sucipto, MSi mengatakan, terserapnya lulusan vokasi dalam dunia industri merupakan makna konsep Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang telah diterapkan sejak awal berdirinya vokasi.
Menurutnya, Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya menerapkan konsep merdeka belajar melalui kuliah tiga semester, dua semeter magang pada Dunia Usaha dan Dunia Industri (Du-Di), dan satu semester menyusun tugas akhir. “Bagi program pendidikan vokasi makna Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka adalah banyaknya lulusan yang terserap di Du-Di. Upaya yang kami lakukan adalah dengan mengirim sebanyak-banyaknya mahasiswa ke Du-Di dan mengundang sebanyak-banyaknya Du-Di masuk kampus,” beber Darmawan.
Hingga saat ini, Vokasi UB telah menggandeng 154 Du-Di dan instansi pemerintah serta membekali lulusan dengan sertifikasi kompetensi. “Dengan magang di Du-Di dan instansi pemerintah, mahasiswa punya keahlian yang terstruktur. Sehingga nantinya, ketika lulus mereka tidak hanya punya ijazah tapi juga memiliki sertifikasi kompetensi,” paparnya.
Darmawan mengatakan, Vokasi UB akan menguatkan Universitas Brawijaya dan menguatkan Indonesia maju dengan cara menjadikan lulusan yang tangguh, inovatif, kreatif dan bermartabat. “Semoga bersama Dirjen Vokasi, Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI), dan Seameo-TVET, Vokasi UB yang didukung Rektor, Wakil Rektor serta Dekan Fakultas terkait, bisa memenuhi tujuan tersebut yang pada akhirnya menguatkan Indonesia,” tandas Darmawan. (rhd)