Ridwan Hisjam: New Normal Life, Bangkit Bergotong Royong Berdamai Dengan Covid-19

Ridwan Hisjam (kedua kanan), memaparkan persoalan bangsa Indonesia saat ini. (rhd)

Bacaan Lainnya

Malang, SERU.co.id – Anggota DPR-RI Fraksi Partai Golkar dapil Jatim V Malang Raya, HM Ridwan Hisjam, menyebut, dalam waktu dekat, pemerintahan Joko Widodo akan mengajak masyarakat bersiap-siap menyambut model hidup baru atau new normal life, pasca pandemi Covid-19.

“Jika selama ini kita berperang melawan Covid-19, maka nantinya kita akan berdamai dengan Covid-19. Sebab WHO mengatakan, Covid-19 tidak akan pernah hilang, namun akan terus bersama kita,” sebut Ridwan, saat pertemuan di Rumah Aspirasi RH Center, di Perum Permata Jingga, Kota Malang, Senin (18/5/2020) malam.

Menurutnya hal-hal yang selama ini kita lakukan dalam social dan physical distancing akan terus berjalan dan menjadi kebiasaan normal. “Kalau sekarang pakai masker, bawa hand sanitizer, dan cuci tangan dengan air, itu nanti jadi biasa. Yang ga normal itu justru yang ga pakai masker,” imbuhnya, didampingi  Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang, bersama anggota DPRD Kota Malang, Suryadi.

Disisi perekonomian, para pengusaha yang terdampak tak terkecuali pengusaha menengah ke bawah, akan terbiasa menerapkan pola bekerja dari rumah dengan model digital. “Instrumen digital ini menjadi peluang tersendiri. Masyarakat didorong menjadi entrepreneur berbasis digital, karena lebih efisien. Ini yang akan menjadi new model ekonomi Indonesia,” ungkapnya.

Untuk menuju ke sana, lanjut Ridwan, memang tidak mudah. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui agar masyarakat bisa menerima, menyesuaikan dan berjalan dinamis. Dimana masyarakat telah mengalami fase pertama yaitu krisis ringan. “Tahapan berikutnya PHK, dan terakhir krisis berat. Ini yang harus kita antisipasi, jangan sampai krisis berat. Harus kita lakukan bersama-sama semua lini. Pemerintah yang harus bisa mengkomando,” tutur politisi Partai Golkar sejak era Orde Baru ini.

Menurutnya, krisis ekonomi (krismon) saat ini lebih sulit untuk bangkit dibandingkan krismon 1998-an, dimana krismon tahun 1998 hanya menimpa pengusaha besar. Namun saat ini, hampir semua sektor usaha diserang, mulai pengusaha besar hingga pengusaha kecil. “Waktu tahun 98-an cepat kembali pulih karena tidak semua terdampak. Kalau sekarang lebih berat, karena semua nyaris kena. Bangkitnya juga sulit. Tapi itu semua prediksi saya pribadi,” imbuhnya lagi.

Di penghujung lawatannya ke Malang dalam membagikan 10.000 sembako, Ridwan berpesan kepada awak media untuk tetap menyampaikan sosialisasi, edukasi dan mitigasi Covid-19. “Jangan membuat berita yang bikin panik dan stres masyarakat. Karena masyarakat sudah berat bebannya. Langkah persuasif (ajakan, red) yang perlu dilakukan secara gotong royong, agar bisa bangkit bersama,” tandasnya.

Senada, Wawali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, menambahkan jika semua bisa teratasi berkat dukungan masyarakatnya. Contohnya dalam penanganan Covid-19 ini, pemerintah dibantu para relawan dengan jiwa gotong royong yang tinggi. “Kita terbantu sekali dengan budaya leluhur kita yakni gotong royong. Tanpa peran aktif para relawan yang sangat aktif, pemerintah tak akan bisa maksimal berbuat,” terang Bung Edi, sapaan akrabnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait