Bayi Prematur Jadi Konten Medsos dan Tak Dapat Penanganan, Klinik Alifa Tasikmalaya Diaudit

Bayi prematur dijadikan konten klinik. (ist) - Bayi Prematur Jadi Konten Medsos dan Tak Dapat Penanganan, Klinik Alifa Tasikmalaya Diaudit
Bayi prematur dijadikan konten klinik. (ist)

Tasikmalaya, SERU.co.id – Seorang bayi prematur di Tasikmalaya diduga menjadi korban malpraktik Klinik Alifa Tasikmalaya. Bayi tersebut meninggal dunia karena diduga dipaksa keluar dari inkubator untuk melakukan foto konten klinik tersebut.

Pemotretan bayi juga tidak mengantongi izin dari pihak keluarga. Setelah bayi meninggal, pihak keluarga mengaku tidak mendapatkan surat kepulangan, surat pernyataan meninggal dunia.

Keluarga lalu melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Sy Zainal Abidin mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini.

Baca juga: Walikota Tasikmalaya Ditahan KPK

“Sampai dengan saat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi, baik dari pihak korban maupun tenaga medis. Kegiatan penyelidikan masih terus berlangsung,” seru Zainal, Selasa (22/11/2023).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiana Dewi menyatakan pihaknya melakukan verifikasi dan Audit Maternal Perinatal (AMP) terhadap klinik tersebut. Dinkes Jabar belum mengambil keputusan untuk mencabut izin klinik sebab masih ada beberapa tahapan yang harus dilakukan.

Baca juga: Jokowi : Kemungkinan Dunia Hadapi Varian Lebih Menular

“Harus dikonfirmasi dulu mereka akan adakan AMP dulu. Itu audit untuk mengetahui penyebab pasti kematian bayi itu,” kata Vini.

“Jadi kami tidak semudah itu (mencabut izin), kami memutuskan izin sebuah klinik atau rumah sakit tapi kalau sudah jelas ada pelanggaran itu baru, ini beda yah,” ungkapnya. (hma/rhd)

Pos terkait