Malang, SERU.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang mempertanyakan target PAD yang menurun oleh beberapa fraksi. Hal ini disampaikan di ruang paripurna gedung DPRD Kota Malang, Senin (20/11/2023).
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menjelaskan, agar Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengkaji dulu lebih mendalam biaya yang dianggarkan. Selain itu, Made mengungkapkan, masih traumatik terkait Silpa bila serapannya banyak.
“Nantinya Komisi B atau badan anggaran meminta agar Pemkot Malang mengkaji lebih mendalam terkait hal itu. Karena totalnya 400 miliar, seandainya itu dianggarkan, direncanakan untuk belanja yang dibutuhkan oleh masyarakat, itu sangat besar nilainya, terutama di awal tahun anggaran,” seru Made.
Baca juga: Wali Kota Pertanyakan LPJ dan Undangan, Jelang Musorkot KONI Kota Malang
Fraksi PDIP, Agoes Marhaenanta mempertanyakan terkait bentuk upaya Pemkot Malang dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dengan PAD 60 persen. Hal ini diperlukan usaha luar biasa serta menyarankan untuk membuat inovasi lebih baru.
“Apa saja bentuk usaha dan upaya luar biasa Pemerintah Kota Malang dalam mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan PAD 60 persen dalam proporsi anggaran daerah. Persoalan yang lain dari sumber pendapatan daerah dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah seharusnya sudah mulai didesain strategi ketercapaiannya, sehingga tiap tahun memiliki konsistensi pendapatan, sebab proyeksinya selalu fluktuasi,” ungkapnya.
Kemudian, ada fraksi lain seperti PKS, Golkar, dan PKB yang mengajukan pertanyaan tentang masalah pendidikan, apakah PAD sudah dilakukan kajian secara mendalam, dan sebagainya.
Baca juga: Tak Sampai Realisasi, Target PAD Kota Malang 2024 Diturunkan
Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat, MM mengatakan, pihak eksekutif sudah tahu target mendalamnya. Nanti dikajian akan disampaikan pertimbangan dan alasannya di bulan Desember.
“Sudah, ada kajian nanti kita akan sampaikan pertimbangan-pertimbangan kami kira-kira alasan apa. Kemudian nanti yang dipertanyakan tadi sebagai strategi di tahun 2024 untuk bisa menutupi berupa anggaran prioritas apakah ada inovasi, dan yang lain,” ucapnya. (ws8/mzm)