Peringatan HKN, Pj Wali Kota Malang Tekankan Pentingnya Enam Pilar Transformasi Kesehatan

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memimpin apel pagi. (ist) - Peringatan HKN, Pj Wali Kota Malang Tekankan Pentingnya Enam Pilar Transformasi Kesehatan
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memimpin apel pagi. (ist)

Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM, meminta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tekankan pentingnya enam pilar transformasi kesehatan. Instruksi Ini disampaikan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) mengangkat tema ‘Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju’ di Balaikota Malang, Senin (20/11/2023).

Wahyu menjelaskan, Pemkot Malang akan melakukan upaya-upaya pembangunan kesehatan yang selaras dalam rangka mengawal terwujudnya transformasi kesehatan di Indonesia. Terdapat enam pilar transformasi yang harus ditegakkan. Karena ini merupakan penopang sistem kesehatan.

Baca Lainnya

Enam pilar tersebut adalah transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.

“Harapannya berbagai permasalahan kesehatan bisa segera teratasi. Maka harus ada upaya pembangunan kesehatan secara bersama dan berkelanjutan. Tentu Pemerintah Kota Malang akan terus berupaya memberikan yang terbaik dalam rangka ikut mengawal terwujudnya transformasi kesehatan ini,” seru Wahyu.

Baca juga: Peringatan HKN Ke-58, Pemkot Malang Komitmen Meningkatkan Pelayanan Kesehatan

Wahyu memaparkan, gerak ini membutuhkan penguatan jalinan sinergitas dan kolaborasi dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan seluruh elemen masyarakat dalam melaksanakan pilar-pilar transformasi kesehatan.

“Melalui momentum HKN ini saya juga meminta jajaran Pemkot Malang dan seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kebersamaan dan kekompakkan dalam mewujudkan sistem kesehatan nasional khususnya di Kota Malang; agar lebih kuat dan lebih mampu menghadapi tantangan yang ada,” paparnya

Wahyu menyampaikan, enam pilar transformasi kesehatan penopang sistem kesehatan Indonesia sebagaimana amanat dari Menteri Kesehatan RI. Pilar pertama terkait transformasi layanan primer, dari fokus mengobati, menjadi mencegah.

“Beliau (menkes, red) berpesan untuk menggencarkan pencegahan dan deteksi dini. Perlu melengkapi SDM di puskesmas, memberikan pelatihan kader posyandu, membangun fasiltas layanan kesehatan, serta melakukan pelaporan pelayanan melalui sistem informasi secara digital,” ungkapnya.

Baca juga: Puncak Peringatan HKN ke-58, Kota Malang Borong Tiga Penghargaan Bidang Kesehatan

Terkait pilar kedua, perlunya transformasi layanan rujukan. Yang mana pilar ini meminta adanya perubahan dari akses layanan kesehatan yang susah menjadi mudah.

Kemudian pilar ketiga menginstruksikan adanya transformasi sistem ketahanan kesehatan; dari industri kesehatan yang bergantung ke luar negeri, menjadi mandiri di dalam negeri. Serta, adanya ketangguhan dan kesiapsiagaan SDM selama pra bencana maupun wabah.

Terakhir, pilar keempat membahas tentang transformasi pembiayaan kesehatan; dari pembiayaan yang tidak efisien, menjadi transparan dan efektif. Sementara pilar kelima, transformasi SDM kesehatan; dari tenaga kesehatan yang kurang, menjadi cukup dan merata. Dan pilar keenam, transformasi teknologi kesehatan, dari sistem informasi yang terfragmentasi, menjadi terintegrasi ke sistem informasi kesehatan nasional melalui platform satusehat. (ws8/ono)

Berita Terkait

Iklan Cukai Pemkab Jember

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *