Malang, SERU.co.id – Kick off “Kemis Mbois” di Kota Malang ditandai Pj. Wali Kota Malang, Dr Ir. Wahyu Hidayat MM dan Pj. Ketua TP PKK, Hanik A. Wahyu Hidayat bersama keluarga tampil mbois. Menggunakan pakaian batik bernuansa cokelat dan putih dari brand lokal Kota Malang di runway Malang Fashion Week 2023. Sekaligus contoh Pj Wali Kota Malang dalam mewajibkan ASN memakai produk lokal setiap hari Kamis.
Wahyu sekeluarga tampil percaya diri menyapa hangat seluruh audiens. Tak ketinggalan cucu Wahyu, dengan gaun senada, ikut melangkah ceria mengiringi peragaan busana keluarga tersebut. Outfit yang ia pakai bersama keluarga adalah brand lokal Kota Malang rancangan desainer Agus Sunandar.
“Pada Malang Fashion Week 2023, saya dibuatkan baju oleh Sam Suga, desainer asli dari Kota Malang. Dan ini bercorak dari kearifan lokal Kota Malang, dan hari ini juga memang saya wajibkan untuk menggunakan semua pakaian dari produk UMKM Kota Malang. Saya namakan Kemis Mbois,” seru Wahyu, saat ditemui usai acara Malang Fashion Week 2023, di Sarinah Mall Malang, Kamis (2/11/2023).
Penampilan Wahyu dan keluarga pada Malang Fashion Week ini sebagai bentuk dukungan untuk bangga dengan produk lokal. Sejalan program Kemis Mbois yang dicanangkan bagi seluruh ASN dan Non ASN, dengan mewajibkan jajaran Pemkot Malang mengenakan produk UMKM lokal. Mulai dari baju, celana, tas, sepatu, hingga hijab, dari produk UMKM Kota Malang pada setiap hari Kamis, seperti ditulis SERU.co.id sehari sebelumnya.
Baca juga: ASN Kota Malang Wajib Terapkan ‘Kamis Mbois’ Mulai Besok
Sebagai bentuk kepedulian dan rasa bangga terhadap produk UMKM, Pj. Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM, mengeluarkan aturan bertajuk “Kemis Mbois.” Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 18 Tahun 2023.
“Setiap Kamis, kami akan memakai pakaian UMKM dari Kota Malang, saya sudah buatkan edarannya. Monggo, bapak ibu UMKM bisa melihat produknya dipakai oleh ASN dan Non ASN di Pemkot Malang. Karena Kamis sudah saya tetapkan sebagai hari Kemis Mbois,” ucap Wahyu.
Aturan “Kemis Mbois” bertujuan menghapuskan sekat antara ASN dan masyarakat yang dilayani. Wahyu percaya bahwa dengan berpakaian bebas, para ASN akan lebih mudah berbaur. Tidak ada ketentuan penggunaan jenis pakaian khusus dalam hal ini, asalkan atasan tidak kaos, sehingga meskipun bebas, tetap rapi dan sopan.
Baca juga: Temukan Harga Gula Meroket, Pj Wali Kota Malang Instruksikan Pasar Murah
“Kita memberikan ruang ASN bisa leluasa menggunakan pakaian, bisa batik, bisa jin, yang penting sopan, dalam rangka melayani masyarakat. Karena kadangkala masyarakat apabila dilayani dengan pakaian seragam akan merasa risih. Tapi kalau memakai pakaian yang sama akan lebih enak, harapannya bisa jadi satu” ungkapnya.
Wahyu menyebut, industri fashion telah menggerakkan para pelaku UMKM di bidang ekonomi kreatif. Fashion tidak terlepas dari pekerja seni, melibatkan banyak UMKM yang menjadi pendorong ekonomi kreatif Kota Malang.
“Pertumbuhan ekonomi fluktuatif dalam dekade ini. Namun melalui ekonomi kreatif, salah satunya fashion, perekonomian Kota Malang perlahan merangkak naik. Bahkan tahun ini, Kota Malang pertumbuhan ekonominya sangat tinggi,” terang Wahyu.
Baca juga: Pj. Walikota Batu Minta BPD Berikan Perhatian Serius Permasalahan di Desa
Terakhir, Wahyu mengapresiasi Malang Fashion Week telah membuka ruang bagi pelaku industri kreatif fashion untuk menampilkan daya kreasinya. Menurutnya, ajang ini efektif untuk mendorong geliat ekonomi kreatif, utamanya subsektor fashion di Kota Malang. Bahkan ada korelasi penurunan angka kemiskinan dengan geliat ekonomi kreatif.
“Ada korelasi baik antara ekonomi kreatif dan penurunan kemiskinan, sudah ada kajian dari BPS tentang ini. Karenanya saya apresiasi positif, kegiatan ini memberikan efek multiplier yang lain. Fashion bisa menjadi unggulan perekonomian di Kota Malang,” urai Wahyu.
Sebagai informasi, Malang Fashion Week ke-6 ini bertemakan Diverse. Diikuti oleh 289 desainer lokal, nasional, internasional, melibatkan siswa, mahasiswa, pelaku UMKM dan desainer dalam satu wadah kolaboratif yang sama. Nantinya Malang Fashion Week ini akan digelar hingga 5 November 2023. (*/rhd)