Malang, SERU.co.id – Lembaga Semi Otonom (LSO) Mekatronic Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (FT UMM) melepas empat tim pada laga kompetisi nasional. Yakni Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) dan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2023.
Wakil Rektor III UMM, Dr Nur Subeki ST MT mengatakan KMHE diikuti oleh Tim Urban Gasoline dan Tim Proto Etanol. Sementara KKCTBN diikuti oleh Tim ERC dan Tim Sengkaling Evo 5. Pihak kampus akan mendukung penuh tim yang berlaga di ajang nasional dan internasional, demi prestasi gemilang dan nama baik UMM.
“Ini bagian dari implementasi keilmuan adik-adik di pentas nasional. Kalau belajar sungguh-sungguh dan dosen memberikan pembelajaran dengan benar, maka kegiatan akademik bisa menunjang kegiatan kokurikuler,” seru Nur Subeki, mewakili Rektor UMM, Prof Dr Fauzan MPd.
Baca juga: UMM Kembali Jadi Tuan Rumah Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional
Senada, Dekan FT UMM, Prof Ir Ilyas Masudin berjanji, jika nantinya dari masing-masing tim berhasil mendapatkan juara, maka kampus akan mendapatkan reward. Baik dalam nilai akademik maupun bentuk lainnya. Untuk itu, kepada empat tim terus semangat dan berusaha mempersembahkan yang terbaik demi nama baik kampus UMM.
“Kami berpesan selama perlombaan di tingkat nasional, selalu menjaga nama baik FT UMM. Tentunya dengan semangat, dan kita pahami bahwa kompetisi adalah bentuk dari kegiatan akademik,” tutur Prof Ilyas.
Dalam ajang KMHE ini, UMM menyiapkan mobil jenis urban dengan bahan bakar yang berbeda, yaitu gasoline dan etanol. Tim terus berlatih agar mencapai performa terbaik saat lomba.
Manager Tim Urban Gasoline, Bara Bakti Setiawan menyampaikan, persiapan tim sudah mencapai 70 persen. Untuk mencapai target juara lebih baik dari tahun sebelumnya, tim terus berlatih di setiap harinya.
“Target tahun ini 600 km/liter, dan targetnya selalu juara 1 seperti sebelum-sebelumnya, meski hasilnya masih masuk podium terbaik. Kami latihan setiap hari mencoba beragam track di Dome UMM dan Jalan Jakarta. Selain menguji mesin, juga kemampuan driver pada kemungkinan semua medan,” terang Bara, sapaan akrabnya.
Timnya telah melakukan riset sejak Januari 2023, dengan beberapa pilihan kompetisi. Pertama, untuk mengikuti kompetisi Shell Eco Maraton pada Juli 2023. Selanjutnya, pada even di Universitas Indonesia pada Oktober ini, yang akan pindah kategori pada mesin pembakar dalam atau Gasoline.
“Sebelumnya kategori listrik dan sekarang mesin pembakaran gasoline atau bensin. Pada kategori urban ini, kami merekondisi dari mesin yang dipakai proto pada tahun 2022 kemarin,” terangnya.
Baca juga: UMM Sabet 4 Gelar di KKCTBN 2020
Sementara, Manager Tim ERC, Febrianto Ramadani menyampaikan, persiapan tim sudah 90 persen. Kendaraan yang akan digunakan tersebut telah dipersiapkan dan didesain sejak bulan Juli 2023. Dengan lokasi latihan menggunakan Taman Rekreasi Sengkaling dan Danau UMM.
“Persiapan bersama tim untuk berlaga di kontestasi nasional saat ini telah mencapai 90 persen. Dan latihan juga kita perbanyak untuk mempersiapkan kontes,” tegas Febri, sapaan akrabnya.
Berbekal pengalaman tahun sebelumnya, pihaknya optimis dapat mencapai juara 1 pada tahun ini.
“Tahun kemarin di KKCTBN, tim kami mendapat juara 2 untuk Tim Engine. Tahun 2023 ini kita siap juara 1 KKCTBN,” optimisnya. (rhd)