Malang, SERU.co.id – Kota Malang menjadi tuan rumah acara ASEAN Panji Festival 2023, selama 3 (tiga) hari, Kamis-Sabtu (19-21 Oktober 2023). Dimana rangkaian kegiatan Festival Panji Internasional 2023 direncanakan digelar sejak 7-29 Oktober 2023 di Yogyakarta, Surakarta, Kediri, Kota Malang, dan Surabaya.
Koordinator Kelompok Kerja Diplomasi Budaya Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (Dit PPK) Kemendikbudristek RI, Yusmawati mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk peringatan 5 tahun Cerita Panji. Dan diakui memory of the world oleh UNESCO.
“Acara ini dalam rangka memperingati 5 tahun cerita panji yang diakui sebagai memory of the world. Sebagai bentuk perawatan dan kewajiban dari UNESCO,” seru Yusma, ditemui SERU.co.id di Museum Mpu Purwa, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: Jadi Juara Umum, Kontingen ASEAN Para Games 2023 Dapat Bonus Hingga Rp320 Miliar
Selain itu, Yusma menjelaskan, dipilihnya Kota Malang sebagai tuan rumah, karena memiliki suasana atau budaya untuk cerita Panji.
“Kota Malang ini termasuk Kota Panji, jadi kita menawarkan kota-kota yang Panji-nya masih hidup. Agar menjadi perbandingan sebagai wilayah yang dulunya ada, sekarang berkembang di wilayah lain, di negara lain. Dan seperti apa di negara lain, itu perlu kita lihat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana menjelaskan, tujuan acara ini adalah mempromosikan warisan budaya Panji (Inao) yang dimiliki bersama oleh negara anggota ASEAN.
“Selain itu, dapat meningkatkan pemahaman lintas budaya dan pengetahuan bersama antar negara ASEAN,” ucapnya.
Suwarjana mengungkapkan, terdapat 120 peserta dari 9 negara. Negara tersebut terdapat Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja, Thailand, Singapura, Indonesia, Philipina, Malaysia, minus Brunei Darussalam.
“Terdapat kurang lebih 120 peserta, teman-teman ini dari 9 negara Indonesia, Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja, Thailand, Singapura, Philipina, Malaysia. Itu minus Brunei,” ungkapnya.
Dirinya berharap, dengan acara ini dapat mengenalkan budaya ke anak muda serta menumbuhkan karakter sesuai kurikulum Merdeka Belajar.
“Sekarang dengan perkembangan zaman anak-anak kita sudah lupa tentang kebudayaan. Padahal kebudayaan ini menumbuhkan karakter anak di pendidikan atau P5-nya kurikulum merdeka. Anak-anak harus terampil, anak-anak harus kreatif itu di P5-nya, Insyaallah akan nyambung,” terang mantan Kadis Perpustakaan Kota Malang ini.
Art Director ASEAN Panji Festival, Bambang Pujasworo menjelaskan, dirinya merangkai dan membuat agar cerita Panji yang memiliki banyak versi dapat disatupadukan. Dirinya tidak ingin cerita Panji terpisah-pisah dari versi negara lain, sehingga dia ingin menyatukan agar selaras.
“Tugas ini tidak bisa saya kerjakan sendiri, oleh karena itu banyak dibantu oleh para koreografer dari 5 kota dan para komposer dari lima kota untuk menyeleraskan. Sehingga pertunjukkan ini bisa menjadi satu kesatuan yang utuh dan bukan terpisah-pisah. Maksudnya bukan hanya menunjukkan ini lho tampilan dari Panji-nya Thailand, ini tampilan Panji-nya Myanmar begitu,” urai Bambang.
Selain itu, Bambang membeberkan, terdapat tantangan karena menyatukan interpretasi dari cerita Panji. Yaitu pada tarian serta musiknya.
“Pertama untuk versinya berbeda-beda. Versi yang dikenal di Kamboja dan Thailand itu berbeda dengan versi yang ada di Jawa. Sehingga interpretasi masing-masing itu juga beda-beda,” ulasnya.
“Kedua, gaya tari mereka berbeda, musik mereka berbeda. Tantangan yang berat sebagian besar mengirimkan garapannya ini dengan rekaman musik,” lanjutnya.
Delegasi ASEAN Panji Festival Kontingen dari Myanmar, Joo mengatakan, kesan mengikuti kegiatan ini banyak sekali belajar mengenai sejarah Jawa Timur di Museum Mpu Purwa. Dirinya mengaku, baru pertama kali ke Indonesia dan karakteristik dari wajah orang Myanmar dan Indonesia sangat sama. Joo ingin sekali menampilkan cerita Panji pada Sabtu (21/10/2023) malam nanti.
Sebagai informasi, festival ini akan menampilkan pergelaran lakon cerita Panji Semirang. Dengan mengusung tema “Kisah Panji/Inao: Merajut Keberagaman Budaya di Asia Tenggara (Panji/Inao Tales: Weaving the Diversity of Southeast Asian Culture.” Dan dibagi ke dalam beberapa bagian untuk dikolaborasikan oleh 9 Negara ASEAN yaitu Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Baca juga: Sambutan Hangat Presiden Jokowi Untuk PM Timor Leste di KTT ASEAN
Pagelaran cerita Panji tersebut dibagi ke dalam beberapa babak untuk dimainkan bersama oleh seniman dari 9 Negara ASEAN. Untuk bagian Indonesia dimainkan oleh tim kesenian/seniman dari daerah yang menjadi tuan rumah. Dalam hal ini adalah tim kesenian/seniman dari Kota Malang bersama dengan tim kesenian/seniman yang dibentuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kegiatan ASEAN Panji Festival Tahun 2023 akan dilaksanakan berupa rangkaian acara, terdiri dari:
(1) Welcome Dinner/Gala Dinner;
(2) Latihan Kolaborasi Peserta Partisipan;
(3) Pergelaran ASEAN Panji Festival;
(4) Ekskursi.
Selanjutnya, Pagelaran ASEAN Panji Festival 2023 akan diselenggarakan di Halaman Balai Kota Malang, Jl. Tugu Nomor 1 Kota Malang, Sabtu (21/10/2023) pukul 19.00 – selesai.
Rencananya, ASEAN Panji Festival 2023 ini akan dihadiri oleh Pj. Wali Kota Malang; Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia; Kepala OPD dan Camat di lingkungan Pemkot Malang; perwakilan pelajar serta Kepala Sekolah di Kota Malang; serta tim kesenian/seniman dengan jumlah kurang lebih 120 orang, dan masyarakat umum. (ws8/rhd)
