Batu, SERU co.id – Hadirnya Kawanku (Kendaraan Angkutan Wisata Kota Batu) sebagai armada resmi angkutan Wisata di Kota Batu juga mendapatkan apresiasi dari pelaku wisata bertajuk Jelajah Kampung. Dengan hadirnya armada hasil “modifikasi” eks- angkutan umum ini, perjalanan wisata antar kampung akan lebih mudah.
Founder Jelajah Kampung, Anwar, kepada SERU.co.id mengatakan, mobil Kawanku sudah cukup memiliki unsur rekreatif. Kehadirannya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan wisatawan yang ingin menjelajah desa-desa wisata di Kota Batu lewat Jelajah Kampung. Dengan dirilisnya armada Kawanku ini pihaknya mengaku lebih mudah untuk mengantarkan wisatawan ke destinasi wisata di kampung.
“Kami sebenarnya sudah 2 tahun menunggu tertundanya Kawanku ini,” serunya.
Baca juga: Mobil Wisata Kawanku Dipamerkan di Expo Inovasi Pelayanan Publik Kota Batu
Cak Anwar, sapaannya juga mengapresiasi kerja sama dengan para pemandu wisata yang tergabung dalam HPI ataupun komunitas Guide Lokal Batu (BGC). Pasalnya, para guide tersebut sudah profesional dan menguasai isi materi yang disampaikan kepada turis.
“Dengan Kawanku, mereka bisa menikmati sejuknya udara Kota Batu dan indahnya pemandangan landscape Kota Batu, tetap merasa aman dengan jumlah kapasitas penumpang yang lebih banyak,” imbuhnya.
Secara lugas, Anwar menyebut, Kawanku bisa menjawab kebutuhan kendaraan wisata untuk kelas menengah hingga premium. Sambil having fun, para wisatawan bisa beramai-ramai menikmati kesejukan dan keindahan kota Batu, menikmati kekayaan pertanian, kekayaan alam. Selain itu juga bisa mengeksplor kreativitas dan keramahtamahan warga desa atau kampung.
“Tentu saja Jelajah Kampung sangat mengapresiasi dan membuka seluasnya untuk bekerja sama dengan Kawanku nantinya,” imbuhnya.
Baca juga: ASN Pemkot Batu Wajib Belanja di Pasar Induk Among Tani Setiap Tanggal 17
Anwar menambahkan, Jelajah Kampung sendiri sudah berdiri sejak 2016 . Pada mulanya, Jelajah Kampung menginisiasi Kampung UMKM dan ekonomi kreatif yang ada di seputaran wilayah Dusun Rejoso dan Junrejo. Di kampung tersebut, selain memiliki history juga memiliki aset kreativitas para warga yang sudah puluhan tahun menjadi sentra industri kriya.
“Termasuk sentra industri olahan hasil pertanian di Kota Batu waktu yang belum tergarap paket wisatanya. Kami juga garap lewat SDM dan lewat Pemdes, lewat warga maupun kelompok-kelompok UKM dan UMKM di sana,” pungkasnya. (dik/mzm)