Malang, SERU.co.id– Ikatan Pemanjat Tebing Malang (IPTM), Perhutani, Tim SAR dan beberapa komunitas lainnya kembali memperingati HUT RI dengan cara mengibarkan sang pusaka merah putih di Tebing Lembah Kera, Desa Gampingan, Kecamatan Pagak Malang, Kamis (17/8/2023). Pengibaran bendera di tebing dengan ketinggian kurang lebih mencapai 50 meter tersebut dilakukan oleh empat remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMK.
Ketua Pelaksana, Heru Sumardianto atau yang kerap disapa Heru Colok mengatakan, untuk kegiatan pengibaran bendera merah putih di tahun ke-7, untuk HUT ke-78 RI kali ini, para remaja tersebut mengikuti latihan kurang lebih mencapai satu setengah bulan sebelum hati H.
“Kami persiapan, kalau ini sebenarnya untuk latihan untuk anak-anak ini sudah hampir satu setengah bulan,” seru Heru, saat dikonfirmasi SERU.co.id.
Empat remaja yang melakukan pengibaran bendera merah putih tersebut yakni, Sekar Ayu Novika (17) bersekolah di SMKN 8 Malang, Rikki Krisna Saputra (17) SMKN 8 Malang, kemudian Hellen A Budianto (13) SMP Islam Bani Hasyim dan Kaffa El Maziyya (14) SMP Islam Sabilillah.
Heru mengatakan, rencananya di tahun depan untuk memperingatai HUT RI yang ke-79, kegiatan serupa juga bakal diselenggarakan. Namun untuk para pengibar bendera dari anak-anak yang masih berada di bangku Sekolah Dasar (SD).
“Rencana mudah-mudahan kita akan membuka pelatihan dan sebagainya untuk tim pengibar diprioritaskan untuk anak-anak kecil. Anak-anak SD akan kita latih semaksimal mungkin, perlu latihan panjang nggak papa, 2-3 bulan nggak papa, untuk mempersiapkan itu kayanya bisa,” terangnya.
Dirinya mengaku, semakin tahun para peminat pengibar bendera semakin banyak. Di tahun ini saja lebih dari 20 orang yang mendaftarkan diri untuk turut serta. Namun, sesuai dengan kriteria, peminat akan tersaring dengan kemampuan yang dimiliki.
“Lebih dari 20 orang tapi kan kita berlatih, kita lihat kemampuan dan kemauan dia,” jelasnya.
Seperti ditahun-tahun sebelumnya, bendera merah putih yang mereka kibarkan memiliki pajang 14 meter dengan lebar 9 meter.
Sementara itu, pengibar merah putih di Tebing Kera, Hellen A Budianto mengatakan, dirinya merasa senang dan bangga meskipun merasa takut.
“Seneng banget karena mendapat temen baru, terus pergi kelingkungan baru,” terangnya.
Dirinya mengaku, melakukan latihan setidaknya 4-5 hari dalam seminggu. Dirinya mengaku sangat gugup diatas tadi, namun saat bendera benar-benar sudah keadaan turun dan membentang sempurna rasanya begitu lega. (wul/ono)