Kota Batu Ditetapkan Jadi Zona Merah, Usai 1 Pasien Positif Corona.

Batu, Seru.co.id – Kota Batu ditetapkan oleh Gubernur Jatim Kofifah Indar Parawansa menjadi zona merah usai adanya 1 warga yang positif mengidap Covid-19 (Virus Corona). Begitu juga dengan jumlah ODR dan ODP di Kota Batu terus meningkat setiap harinya. Tercatat hingga Jumat (27/3/2020) kemarin mencapai 441 ODR dan ODP 67 sesuai data Diskominfo Kota Batu.

Bacaan Lainnya

Menurut Kofifah, peningkatan karena adanya tiap hari ada TKI asal Kota Batu yang pulang dengan rata-rata 250-500 orang. Mereka pulang dari Malaysia dan Hongkong ketika kontrak habis. Ungkapan itu disampaikan oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko usai teleconference rakor bersama Gubernur, Jumat (27/3/2020).

Data tersebut sesuai yang dikeluarkan oleh Peta Sebaran Covid-19 Jatim yang bisa dicek di website http://infocovid19.jatimprov.go.id/#peta. Anehnya, data yang dimiliki Pemkot Batu perhari Jumat kemarin tidak mencantumkan adanya satu pasien positif berbeda dengan data provinsi.

Hal itu pun sempat menjadi perdebatan banyak masyarakat yang membutuhkan informasi secara terbuka agar bisa mengantisipasi sebaran. Menanggapi hal itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengaku jika peningkatan ini karena banyaknya warga dari luar, hal itu pada akhirnya ada hal-hal yang dibawa ke Indonesia yang terpapar Covid-19.

“Sesuai arahan Gubernur Jatim, kami akan melakukan pergeseran anggaran seluruh OPD untuk perang melawan Covid-19. Hasilnya anggaran untuk penanganan dari pergeseran anggaran seluruh OPD dan dana kebencanaan mencapai Rp 10 miliar,” ungkap Dewanti.

Ia mencontohkan, untuk pergeseran anggaran dari diambilkan dari rapat-rapat dan perjalanan dinas. Kemudian dari anggaran mamin untuk tamu digeser untuk pencegahan Covid-19.

Kemudian, Kota Batu yang memiliki satu RS rujukan Covid-19 juga mendapat bantuan dari Pemprov Jatim untuk rapid test. Untuk jumlahnya pihaknya masih menunggu dari Pemprov.

“Yang jelas jumlahnya sedikit karena Kota Batu tidak memiliki pasien berstatus positif. Untuk rapid test nantinya akan diberikan secara gratis kepada mereka yang ODP dan petugas medis,” tuturnya.

Mengingat di Jakarta yang banyak terpapar adalah tim medis. Kemudian, mereka yang positif akan dilakukan tindak lanjut dengan tes swab.

Ditambahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg Kartika Trisulandari masih belum mengetahui berapa jumlah rapid test yang akan diterima Kota Batu. Namun pihaknya sendiri telah memesan sendiri sebanyak 1500 rapid test.

“Untuk rapid test yang kami pesan sendiri masih on proses sebanyak 1500. Dengan per pack nilainya Rp 180 ribu dan diperkirakan datang seminggu atau dua minggu kedepan,” bebernya.

Begitu juga dengan APD bagi petugas, Dinkes Kota Batu juga telah melakukan pemesanan sebanyak 125 set APD lengkap untuk petugas yang mengambil sampel dan kontak dengan pasien. Sednagkan untuk pengadaan masker sebanyak 1000 box yang nantinya digunakan oleh petugas medis dan pasien sakit.(rka)

Pos terkait