Jakarta, SERU.co.id – Kapal selam wisata Titanic telah ditemukan dalam keadaan hancur berkeping-keping pada Kamis (22/6/2023) waktu setempat. Laksamana Muda Penjaga Pantai AS John Mauger menyatakan, seluruh penumpang dinyatakan tewas akibat ledakan kapal selam.
Lokasi ditemukannya kapal tersebut berjarak 200 meter dari bangkai kapal Titanic. Kapal selam ditemukan sesuai dengan titik terakhir sebelum kapal hilang komunikasi.
“Lebih dari 200 meter dari bagian haluan Titanic,” seru Mauger.
Baca juga: Mahfud MD Soal Ponpes Al Zaytun: Masih Dipelajari Hingga Singgung Tahun Politik
Mauger mengatakan, lima fragmen utama kapal selam itu ditemukan dalam bentuk bidang puing-puing dengan ukuran 6,7 meter atau 22 kaki. Puing yang ditemukan termasuk kerucut ekor kapal dan dua bagian lambung kapal.
“Bidang puing-puing di sini konsisten dengan (hasil atau akibat) ledakan dahsyat kapal,” ujarnya.
Sementara itu, mantan Komandan-in-Chief Fleet dari Royal Navy, Laksamana Madya Sir James Burnell-Nugent menyebut, kapal selam itu meledak karena tekanan di bawah laut yang sangat tinggi.
“Saya pikir secara keseluruhan ini mungkin adalah berita yang buruk dan menunjukkan bahwa Titan mungkin telah meledak di bawah tekanan besar air laut ketika sedang turun.” kata James.
Baca juga: Tabrakan Kereta di India Tewaskan 288 Orang, Terparah di Dunia!
Kapal selam wisata Titanic yang bernama Titan ini dioperasikan oleh perusahaan OceanGate. Perusahaan ini menjalankan wisata pelayaran bawah laut untuk melihat bangkai kapal Titanic yang tenggelam puluhan tahun silam.
Dalam ekspedisi tersebut, lima orang yang menjadi penumpang dinyatakan tewas. Mereka adalah CEO OceanGate Stockton Rush, miliarder dan penjelajah asal Inggris bernama Hamish Harding, pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood beserta putranya Suleman.
Selain itu, korban lainnya adalah seorang ahli kelautan ePrancis dan pakar Titanic terkenal bernama Paul-Henri Nargeolet yang sudah puluhan kali mengunjungi bangkai kapal Titanic.
Kapal telah hilang komunikasi sejak Minggu (18/6/2023) waktu setempat. (hma/rhd)
