Malang, SERU.co.id – Kemenag Kota Malang memberangkatkan 33 calon jemaan haji (CJH) di Kantor Kemenag Jalan R Panji Suroso Kota Malang, Kamis (22/6/2023) sekitar pukul 14.30 WIB. Pemberangkatan dilepas langsung oleh Kepala Kemenag Kota Malang, Achmad Shampton. Pemberangkatan ini merupakan periode kedua setelah dilakukan pemberangkatan perdana pada Minggu (18/6/2023) lalu di Lapangan Rampal Kota Malang. Kali ini, hanya satu kloter yang berangkat, yakni kloter 85.
Menurut Achmad Shampton, ke-33 jemaah ini masuk dalam kloter tambahan dari total 400 orang se-Jawa Timur yang mengisi slot kosong yang disediakan. Selain Kloter 85, ada Kloter 86, 87 dan 88 yang tersebar di wilayah lain.
“Ini tambahan kloter urutannya, jadi kemarin terakhir ada slot kosong sekitar 400 an orang se Jawa Timur dan ini kloter tambahan,” seru Achmad Shampton.
Memang, tidak seperti kloter sebelumnya, kloter 85 ini menggunakan fasilitas dari Garuda Indonesia, bukan dari Saudi Airlines sehingga ada sedikit perbedaan fasilitas yang diberikan.
“Jadi mulia kloter 85 ini pakai GI, jadi tentu ada perbedaan fasilitas yang meskipun tidak jauh beda,” imbuhnya.
Walaupun merupakan kloter tambahan, Achmad Shampton menegaskan bahwa calon jemaah haji yang berangkat tetap diprioritaskan sesuai urutan yang telah ditetapkan. Namun, dari daftar urut tersebut, yang turut berangkat adalah mereka yang mampu melunasi biaya haji dalam kurun waktu yang ditentukan.
“Memang ini urut, mungkin ada beberapa yang bisa melompat karena ada beberapa yang mundur. Kesempatan melunasinya kemarin sangat sedikit, 3 harian,” jelas Achmad.
Tidak hanya sekadar melunasi, mereka yang mampu masuk dalam rombongan 33 orang ini adalah mereka yang telah menyiapkan paspor dan tes meningitis.
Salah satu calon jamaan haji, Edy Djarot Sulityono mengaku telah menyiapkan jelang menuju tanah suci. Di tahun ini, Djarot akan menunaikan ibadah haji yang ke-3 kalinya.
“Yang pasti, bagi saya karena sudah beberapa kali ke sana, jadi mungkin persiapannya semprotan muka (face mist) dan sering-sering minum air agar tidak dehidrasi,” ujar mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang.
Djarot melanjutkan, semestinya ia berangkat dua tahun mendatang. Namun adanya tambahan kuota dari Kemenag Kota Malang ditambah kesiapan lainnya yang sudah matang membuat dirinya bersama istrinya bisa turut serta mengikuti ibadah haji di tahun 2023.
“Yang paling pasti mental dan fisik harus siap. Tahun ini berangkat dengan istri tersayang,” tandasnya. (jup/mzm)
