Batu, SERU.co.id – Sekelompok relawan berjaga di jalur Klemuk, Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, untuk mengantisipasi pengendara nekat menerobos masuk. Pasca terjadinya laka lantas maut truk bermuatan sapi yang mengalami rem blong hingga menewas tiga korban jiwa.
Ditemui SERU.co.id, Selasa, (16/5/2023) pukul 22.00 malam, sebanyak empat relawan berjaga tepat di titik awal tempat kejadian perkara (TKP) tersebut. Oky, salah satu relawan Jalur Klemuk mengaku, mereka menjaga jalur tersebut agar tidak dilewati pengguna jalan. Mengingat jalur tersebut masih ditutup untuk sementara waktu hingga menunggu instruksi selanjutnya.
Baca juga: Cerita Saksi Kejadian Laka Klemuk Songgoriti Batu
“Setahu saya ini langsung perintah dari bapak Kapolres, kapan dibukanya saya belum tahu. Mungkin menunggu dari Polres atau Dishub,” serunya.
Penjagaan dilakukan di lokasi tersebut, sebab masih banyak pengendara yang mencoba menerobos untuk naik ke arah Pujon lewat jalur Klemuk. Meskipun Road Barrier menutup seluruh badan jalan dan diberi tanda dilarang masuk, beberapa kendaraan mencoba untuk melewatinya. Pengendara akhirnya mengurungkan niatnya, setelah mengetahui ada aba-aba jalur tersebut sementara tidak bisa dilewati.
“Terus terang kami khawatir kalau tidak dijaga, road barrier ini akan dibuka oleh warga atau pengguna jalan yang nekat,” ungkapnya.
Baca juga: Rem Blong, Mobil Box Naas Di Klemuk
Oky mengaku, dirinya sudah menjadi relawan Klemuk sejak sebelum memasuki bulan puasa Ramadan lalu. Dirinya tergerak menjadi relawan, karena banyaknya peristiwa kecelakaan di jalur yang menghubungkan Kota Batu dan Kabupaten Malang ini. Bahkan dengan dana swadaya, relawan Klemuk sengaja membuat jalur penyelamat dengan menggunakan ban mobil bekas.
“Kami bersyukur sudah beberapa orang yang terselamatkan dengan adanya jalur penyelamat ini,” ujarnya.
Saat ditanya tentang kejadian truk nahas yang meluncur cepat dari arah Pujon itu, Oky mengira sang sopir belum mengetahui jalur penyelamat di sisi kiri jalan. Meskipun relawan sudah berteriak agar truk diarahkan ke kiri, namun truk tersebut tetap meluncur tidak terkendali. Ditambah lagi truk bermuatan sapi, sehingga bebannya membuat truk tersebut oleng semakin tak terkendali.
“Sepertinya sopir itu bukan dari daerah sini, jadi tidak tahu kalau ada jalur penyelamat,” pungkasnya. (dik/rhd)