Cegah Meluasnya Kasus DB, Dinkes Bondowoso Gencarkan Fogging

FOGGING: Petugas Dinkes Kabupaten Bondowoso melakukan pengasapan atau fogging tempat sarang nyamuk penyebar penyakit DB. (foto: ido)

Bondowoso,SERU- Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso Jawa Timur (Jatim) menyikapi serius penyakit demam berdarah (DB) yang menyerang 23 warga selama Januari 2020. Keseriusan Dinkes ini ditunjukkan dengan menggencarkan pengasapan atau fogging  ke desa dan kelurahan di sejumlah kecamatan di Bondowoso untuk mencegah meluasnya kasus DB.

            Petugas Dinkes dengan dengan dipimpin Penanggungjawab Program Pengendalian Penyakit Tular Sektor dan Zonosis (P2PTPZ) Dinkes Bondowoso, Haris Ahmadi melakukan fogging pada sejumlah titik yang diperkirakan sarang nyamuk aedes aegypti di Desa Padasan dan Desa Sukodono Kecamatan Pujer, Rabu (5/2/2020). Mereka tidak hanya mem-fogging rumah warga, musala, masjid, dan gedung sekolah. Namun, selokan, saliran air tergenang,  tempat sampah, dan kandang ternak tak luput dari fogging.

         Haris mengatakan, pengasapan atau fogging merupakan kegiatan rutin Dinkes untuk memberantas sarang nyamuk aedes aegypti guna mencegah meluasnya penyebaran DB di Bondowoso.  ”Pengasapan atau fogging, ini untuk memberantas nyamuk penyebab DB.  Pelaksanaan fogging di dua desa didampingi langsung Camat dan Danramil Pujer,” katanya.

Selain fogging, menurut Haris, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada warga mengenai gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Ini agar tujuan fogging untuk membunuh jentik nyamuk Aedes Aigepty berjalan efektif. ”Makanya, selama fogging, kami juga mengimbau warga untuk melakukan PSN dengan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur barang-barang bekas yang menjadi sarang nyamuk aedes aigepty,” ujarnya.

            Apalagi, tambah dia, dalam upaya mencegah munculnya penyakit DB, Dinkes Bondowoso telah membuat program Gebrak Meja (Gerakan bersama Masyarakat dan Karyawan untuk Mengendalikan Jentik Aides Aegypti). Sehingga,  melalui fogging sekaligus melakukan sosialisasi PSN, diharapkan program Gebrak Meja benar-benar diterapkan seluruh Kecamatan dan Desa di Bondowoso. ”Oleh karena itu, sangat penting mengaktifkan gerakan PSN DBD Gebrak Meja dan gerakan 1 rumah 1 jumantik,” tambahnya.

            Sementara itu, dari 23 kasus DB di Bondowoso selama Januari 2020 terjadi pada desa dan kelurahan di sejumlah kecamatan. Dari jumlah tersebut, kasus DB terbanyak terjadi di Kecamatan Pujer yang tersebar pada 6 desa.  Yakni, Desa Cangkreng, Padasan, Kejayan, Mengok, Mangli dan Sukodono. (ido)

Pos terkait