Wujudkan Smart City, Walikota Malang Ajak Kolaborasi Masyarakat

Suasana FPD Renja Diskominfo Kota Malang. (ws1) - Wujudkan Smart City, Walikota Malang Ajak Kolaborasi Masyarakat - Diskominfo berikan pelatihan Youtuber dan TikTok
Suasana FPD Renja Diskominfo Kota Malang. (ws1)
Diskominfo berikan pelatihan Youtuber dan TikTok

Malang, SERU.co.id – Upaya mewujudkan Kota Malang sebagai kota pintar (smart city) terus digodok oleh pemerintah. Maka baik pemerintah maupun masyarakat harus saling berporses bersama.

“Yang kita bangun adalah kebersamaan. Maka satu, harus ada kekuatan dari kita. Kedua, harus ada kesadaran masyarakat akan itu. Ketiga, harus ada kesepahaman bahwa memang ini butuh proses, tidak bisa tiba-tiba,” seru Walikota Sutiaji.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, harus ada sinergitas masyarakat dengan pemerintah. Sehingga implementasi infrastruktur dan IT terkoneksi dan terbangun. Karena konsep smart city di Kota Malang telah dicanangkan sejak tahun 2014. Sehingga diharapkan mampu menciptakan kualitas hidup masyarakat yang semakin meningkat.

“Kalau kita menuntut smart city, maka infrastruktur smart city harus dibangun. Karena adanya sistem yang efisien dan terintegrasi,” beber Sutiaji, didampingi Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang, Erik Setyo Santoso, dalam kegiatan yang digelar di Atria Hotel Malang.

Kepala Dinas Kominfo saat dimintai keterangan. (ws1) - Wujudkan Smart City, Walikota Malang Ajak Kolaborasi Masyarakat - Diskominfo berikan pelatihan Youtuber dan TikTok
Kepala Dinas Kominfo saat dimintai keterangan. (ws1)

Walikota Sutiaji juga menyampaikan, dirinya ingin menerapkan konsep smart city di berbagai lini kehidupan masyarakat. Seperti smart government, smart living, smart information, smart economy, dan smart lainnya.

Dalam Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Malang 2022 itu akan merencanakan pelatihan Youtuber dan TikTok.

“Disini bagian dari adaptif smart city. Tahap awal orang belum kepikiran ini yang namanya pelatihan YouTubers atau influencer,” seru Plt Kepala Diskominfo Kota Malang, Erik Setyo Santoso.

Pelatihan Youtuber sendiri bakal direalisasikan tahun 2021, karena sudah masuk anggaran. Rencananya ada dua tahap pelatihan, dimana akan diikuti oleh 50 peserta per sesi pelatihan dengan pendampingan sampai akhir.

“Anggaran kita yang teralokasi sekitar Rp150 juta, untuk pelatihan YouTuber dan TikTok di 2021 ini,” terangnya.

Perkembangan teknologi informasi membuat peluang pekerjaan terbuka lebar. Kalau dahulu pelatihan hanya terbatas membuat sesuatu, kali ini sektor baru di dunia digital bakal digarap. Hal tersebut sebagai bentuk tindakan nyata mendorong generasi sekarang untuk mengembangkan potensi digital.

“Sekarang pelatihannya pemahaman media itu tadi, media sosial, youtuber dan seterusnya. Sampai dengan teknis operasional, walaupun begitu tergantung objektivitas,” pungkasnya. (ws1/rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *