Wakil Pialang Berjangka, Profesi Cemerlang Berpenghasilan Ratusan Juta

rumah kedua eva ulina siagian dari bpf malang
Rumah kedua yang didapatkan Eva Ulina Siagian di Malang, dan diberikan langsung Kepala Cabang BPF Malang, Andri. (Eva for SERU.co.id)

Malang, SERU.co.id – Menjadi Wakil Pialang Berjangka (WBP) di PT Bestprofit Futures (BPF) Malang, tak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Eva Ulina Siagian. Bahkan wanita kelahiran Jakarta, April 1985 ini tak pernah menyangka bakal berpenghasilan hingga ratusan juta rupiah per bulan.

Selain penghasilan, wanita yang akrab disapa Eva ini mendapatkan rumah keduanya senilai milyaran rupiah, di kawasan Vila Puncak Tidar, Malang, Jumat (12/8/2022). Setelah rumah pertamanya di Jakarta sekitar tahun 2010-2011 silam. Dan beberapa reward perjalanan wisata di dalam negeri hingga luar negeri, terbaru Laboan Bajo (Maret 2022) dan Bali (Mei 2022).

Bacaan Lainnya

“Ada banyak suka duka dan tantangannya selama menjadi Wakil Pialang Berjangka (WPB) di BPF Malang. Tentunya selaras dengan potensi penghasilan yang diterima. Saya mendapatkan penghasilan, mobil dan rumah pertama kali dari WPB,” ungkap Eva, kepada SERU.co.id.

Alumni Universitas Gunadarma 2008 ini berkisah, sempat mengalami masa-masa sulit pada tahun 2009-an. Dimana saat itu, dirinya harus berjibaku berubah mindset calon investor akibat maraknya investasi bodong Pohon Emas (Pomas). Dan menjelaskan produk Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) yang berbeda jauh, bahkan bertolak belakang dengan Pomas sistem ponzi.

“Susah juga kalau menghadapi orang ga ngerti, tapi sok ngerti dan melebihi kita yang ngerti. Apalagi merubah mindset orang-orang yang trauma dengan Pomas, tantangannya sangat luar biasa,” kisah Eva, menceritakan pengalamannya pada tahun 2009, masa berdirinya BPF Malang.

Mengutip diktum Socrates yang terkenal dan menjadi pegangan para petarung. “Hidup yang tak teruji tak layak dijalani. Dan kehidupan yang tidak teruji adalah kehidupan yang tidak bernilai.” Memotivasi Eva untuk terus berjuang  di tanah perantauan, Bhumi Arema.

“Saya join menjadi konsultan BPF Jakarta tahun 2008, kemudian masuk sebagai WPB di BPF Malang tahun 2009. Karena mengawali di daerah yang baru, apalagi internet waktu itu juga hal baru, tantangannya sungguh luar biasa,” kilas Eva.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *