Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak dan Balita Masih Tunggu Kajian

Ilustrasi vaksinasi anak. (ist) - Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak dan Balita Masih Tunggu Kajian
Ilustrasi vaksinasi anak. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan, pihaknya masih menunggu hasil kajian dan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang vaksinasi terhadap anak sekolah dan balita. Selain dari WHO, kajian dan rekomendasi juga masih dinantikan dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).

“Kita tunggu rekomendasi WHO, dan juga rekomendasi dari ITAGI ya,” ungkap Jubir Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Kamis (25/3/2021) dilansir dari CNN Indonesia.

Bacaan Lainnya

Hingga saat ini, Kemenkes masih fokus melakukan vaksinasi bagi 181,5 juta penduduk lainnya untuk mencapai kekebalan kelompok. Target ini dilakukan dalam empat tahapan, yang kini sudah memasuki tahap kedua.

Vaksinasi bagi balita dan anak sekolah belum masuk ke dalam program pemerintah atau program vaksinasi gotong-royong oleh swasta. Kendati demikian, dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 disebutkan, anggota keluarga karyawan juga menjadi sasaran vaksinasi.

“Program vaksin gotong royong untuk perusahaan sesuai Permenkes,” kata Nadia.

Sebelumnya, perusahaan vaksin asal China, Sinovac menyatakan vaksin buatannya dapat digunakan bagi anak usia 3 hingga 17 tahun. Hal itu berdasarkan uji klinis tahap awal dan menengah yang melibatkan 550 peserta.

Sinovac melaporkan, penerima vaksin usia 3 dan 6 tahun mengalami demam tinggi sebagai respon setelah menerima suntikan vaksin. Sedangkan, objek lainnya hanya mengalami gejala ringan.

Di Indonesia, vaksin Sinovac disuntikkan kepada warga usia 18 hingga 59 tahun. Terbaru, pemerintah mengizinkan Sinovac diberikan kepada lansia di atas 60 tahun. (hma/rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *