Vaksin Booster: Masyarakat Tak Bisa Pilih-Pilih Merek Vaksin

Vaksinasi. (ist) - Vaksin Booster: Masyarakat Tak Bisa Pilih-Pilih Merek Vaksin
Vaksinasi. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi menyatakan, masyarakat tidak dapat memilih merek vaksin covid-19 sebagai booster. Ia menegaskan, seluruh jenis vaksin yang ditetapkan sebagai booster telah melewati kajian dan memiliki efektivitas yang sama.

“Tidak bisa memilih ya, karena sama saja, karena sudah diteliti bahwa peningkatan titer antibodi (tes darah untuk menentukan tingkat antibodi)-nya sama,” seru Nadia, Kamis (13/1/2022).

Bacaan Lainnya

Pernyataan serupa juga disampaikan Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito untuk tidak memilih jenis vaksin booster.

“Masyarakat dimohon untuk tidak memilih-milih jenis vaksin untuk disuntikkan,” kata Wiku.

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) bagi lima merek vaksin sebagai booster. Vaksin-vaksin tersebut adalah CoronaVac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, dan Zifivax.

CoronaVac dari bahan baku vaksin Sinovac diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero). Penerima vaksin booster CoronaVac akan mendapatkan satu dosis dengan kemampuan peningkatan rata-rata titer antibodi netralisasi sebesar 21-35 kali lipat pasca 4 minggu vaksinasi. Vaksin ini hanya diberikan untuk skema homologous atau bagi penerima yang sebelumnya dosis 1-2 mendapatkan vaksin Sinovac.

Selanjutnya, vaksin Pfizer juga diberikan kepada penerima dosis 1-2 dengan merek yang sama. Jenis vaksin ini disuntikkan satu dosis kemampuan peningkatan rata-rata titer antibodi netralisasi sebesar 21-35 kali lipat pasca empat pekan vaksinasi. Booster dengan Pfizer diberikan kepada penerima berusia 18 tahun ke atas setelah enam bulan dari vaksinasi primer.

Vaksin AstraZeneca juga diperuntukkan untuk skema homologous. Dengan satu dosis, imunogenisitas penerima  menunjukkan kenaikan titer antibodi sekitar 3,5 kali lipat.

Sedangkan, bagi vaksin skema heterologous yaitu Zifivax diberikan satu dosis. Kemampuan peningkatan rata-rata titer antibodi netralisasi penerima naik 30 kali setelah vaksin primer Sinovac atau Sinopharm.

Vaksin booster yang diberikan hanya setengah dosis adalah Moderna. Penny menyebut, Moderna memiliki kemampuan peningkatan rata-rata titer antibodi netralisasi sebesar 13 kali lipat. Moderna dapat diberikan untuk skema homologous maupun heterologous.

Program vaksinasi booster telah dimulai pada Rabu 12 Januari 2022 secara gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Program ini diharapkan akan membentuk antibodi yang lebih tinggi dan melindungi dari varian covid-19 yang terus berkembang. (hma/rhd)


Baca juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *