Vaksin Anak Dibawah 12 Tahun Menunggu Juknis Pusat

Ilustrasi vaksinasi anak SMP. (jaz) - Vaksin Anak Dibawah 12 Tahun Menunggu Juknis Pusat
Ilustrasi vaksinasi anak SMP. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Sasaran vaksinasi yang saat ini masih belum tersentuh adalah anak dibawah usia 12 tahun. Pasalnya dari pemerintah pusat belum mengeluarkan petunjuk teknis (juknis) resmi berkaitan vaksin bagi anak.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Mu’arif mengaku, pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan Disdikbud. Karena dalam vaksin anak ada format untuk persetujuan orang tua, beberapa yang setuju nanti akan menjadi sasaran pertama.

Bacaan Lainnya

“Kita masih menunggu rekomendasi dan regulasi dari Kemenkes usia 6 sampai 11 tahun ini untuk vaksinasi. Serta jenis vaksin apa yang digunakan, masih belum keluar untuk regulasi,” seru dr Husnul Muarif, Senin (30/11/2021).

Menurutnya, jumlah anak secara keseluruhan belum pasti. Perlu diketahui, batas usai 6 sampai 11 tersebut, baik umur yang sekolah maupun yang tidak sekolah, formal maupun informal.

Terkait sekolah informal, dirinya mencontohkan seperti pondok pesantren, atau yayasan juga tetap menjadi sasaran. Sementara ranahnya di Disdikbud berusia sekolah formal, sedangkan di luar sekolah formal dan informal akan bekerjasama dengan pemerintah setempat.

“Kalau di luar sekolah, ada kewajiban koordinasi dengan RT atau RW setempat,” imbuh pria yang pernah menjabat Direktur RSUD Kota Malang ini.

Terpisah, sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana mengungkapkan, sudah menyebar google form ke semua wali murid perihal vaksinasi anak dibawah 12 tahun. Namun, tetap kembali pada pemerintah, belum menetapkan kapan pastinya, meski datanya sudah ada.

“Insyaallah semua (setuju) mayoritas ya,” ungkap Suwarjana.

Disinggung jumlah pasti siswa Sekolah Dasar (SD)/sederajat di Kota Malang, pihaknya masih menerka-nerka sejumlah puluhan ribu. Jumlah tersebut sudah sebagian dikurangi kelas enam yang sudah memenuhi syarat vaksinasi di usia 12 tahun.

“Kemungkinan  sekitar 90-an ribu,” pungkasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *