Upaya Pemkot Alihmediakan Arsip Sejarah, Harapkan Generasi Penerus Lestarikan Budaya

Upaya Pemkot Malang Alihmediakan Arsip Sejarah
Upaya Pemkot Malang Alihmediakan Arsip Sejarah

Kota Malang, SERU.co.id – Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang, mulai mendata ulang arsip-arsip bernilai sejarah yang kini masih banyak disimpan oleh masyarakat. Pengumpulan arsip tersebut sebagai salah satu upaya untuk menyelamatkan warisan budaya dan bukti perjalanan sejarah.

Walikota Malang, Sutiaji mengatakan, pendataan ulang arsip sejarah sangat penting sebagai bukti kisah perjalanan masa lampau yang harus terus dilestarikan. “Ketika kita berbicara heritage, maka tidak ada kata lain, kearsipan dan catatan kesejarahannya harus kita kumpulkan. Agar nantinya masyarakat milenial maupun generasi muda bisa mengetahui sekaligus menikmati akar budayanya dimasa lampau. Seperti wilayah Kayutangan, Gandol, Njenggrik, Bethek, dan lainnya, harus dieksplorasi,” ungkap Sutiaji, dalam Sosialisasi Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Sejarah, bertemakan Arsip Sejarah Warisan Budaya Bangsa, di Hotel Savana Kota Malang, Rabu (24/7/2019).

Bacaan Lainnya
Sinergi bersama para ahli sejarah dan budayawan Kota Malang, upaya menguak dan melestarikan sejarah budaya Kota Malang. (rhd)

Menurutnya, budaya Indonesia memiliki nilai sejarah yang begitu tinggi. Sehingga pelan tapi pasti, arsip-arsip tentang sejarah bangsa khususnya Kota Malang harus dikedepankan dan benar-benar disimpan dengan baik. “Jika Kota Batu menawarkan wisata buatannya dan Kabupaten Malang wisata pantainya, maka Kota Malang menawarkan wisata sejarah dan kuliner. Tidak akan lama lagi, kawasan Kayutangan juga akan dijadikan ibu kota heritage Malang Raya,” tegas pria nomor satu di Kota Malang ini. 

Lebih lanjut disampaikan penghobi badminton ini, nantinya tiga daerah tersebut akan dibranding menjadi satu untuk lebih menarik minat wisatawan. Merujuk pernyataan Presiden RI Joko Widodo, yang mengapresiasi sinergi 3 pimpinan daerah di Malang Raya sebagai contoh wilayah lain di Indonesia. “Dalam sisi budaya, 3 daerah Malang Raya adalah bagian dari budaya Malang. Rencananya, Bakorwil akan membuat MoU memberikan ruang di Taman Krida Budaya Jatim (TKBJ) di Suhat dengan beragam agenda budaya Malang Raya,” jelas Sutiaji.

Sementara itu, Kepala bidang pengelolaan arsip Perpustakaan Umum Kota Malang, Wahyu Harianto, SH, MSi menyampaikan, tujuan dari sosialisasi tersebut adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya arsip bernilai sejarah. Masih banyak masyarakat yang memiliki arsip bernilai sejarah untuk dialih mediakan. “Hingga saat ini di Perpustakaan Kota Malang, kurang lebih 1.500 arsip sejarah yang telah dialih mediakan dan telah dapat diakses secara online oleh masyarakat. Jadi kita hanya mengkopi atau menduplikasinya, setelah itu aslinya akan kita kembalikan lagi ke pemiliknya. Dengan begitu, khasanah arsip yang dimiliki Perpustakaan Kota Malang akan lebih banyak lagi,” beber Wahyu.

Para ahli sejarah dan budayawan Kota Malang siap bersinergi. (rhd)

Dikatakan Wahyu, dari data yang disampaikan oleh beberapa komunitas, arsip sejarah yang masih tersimpan di masyarakat masih sangat banyak. Baik yang berupa tulisan-tulisan kuno maupun sejarah berdirinya dari suatu gedung.
“Arsip bernilai sejarah suatu arsip yang tahunnya dibawah tahun 60 atau mungkin sejarah gedung-gedung yang dulu dibangun pada jaman Belanda. Arsip bernilai sejarah tersebut, nantinya bisa menjadi sumber informasi akurat dalam memenuhi kebutuhan penelitian ataupun pembelajaran bagi generasi mendatang,” tandas Wahyu. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *