Malang, SERU.co.id – Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Brawijaya (UB) diikuti tujuh peserta penyandang difabel. Lima peserta tuna daksa telah mengikuti tes pada sesi pertama, Selasa (17/5/2022), sedangkan dua peserta low vision mengikuti tes, Kamis (19/5/2022).
Wakil Rektor UB Bidang Akademik, Prof Dr drh Aulanni’am mengatakan, bagi para peserta difabel diberikan tempat khusus. Di antaranya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmpu Politik (FISIP) dan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM).
“Karena kedua Fakultas tersebut yang memiliki akses untuk difabel,” seru Prof Aulanni’am, Jumat (20/5/2022).
Salah satu peserta UTBK difabel (low vision), Iva Salsabila mengungkapkan, jika selama proses pengerjaan soal UTBK dirinya tidak mengalami kesulitan. Hal tersebut dikarenakan bantuan oleh pendamping yang bertugas dalam membacakan soal dan menginput jawabannya.
“Alhamdulillah tidak kesulitan saat mengerjakan soal, tetapi harus berburu dengan waktu. Karena banyak soal dengan bacaan yang panjang,” ungkap Salsabila.
Lulusan SMAN 1 Bululuwang tersebut juga mengatakan, akses menuju lokasi ujian juga dapat dijangkaunya dengan mudah. Tentunya melalui denah dan petunjuk yang telah disediakan.
“Mencari lokasi ujian cukup mudah, dan dengan adanya bantuan pendamping sangat memudahkan sekali,” katanya.
Sama halnya dengan Iva Salsabila, peserta UTBK dari SMAN 1 Gondanglegi, Dewinta Sasi Kirana mengungkapkan, jika dirinya tidak mengalami kesulitan dalam mengakses lokasi ujian. Dia juga mengapresiasi pelaksanaan UTBK SBMPTN UB, yang menurutnya ramah bagi peserta difabel.
“Sebelumnya, saya sudah persiapan dari rumah dengan melakukan pengecekan lokasi secara virtual melalui laman Selma. Dan ketika datang di UB langsung diarahkan oleh petugas, sehingga tidak kesulitan mencari lokasi,” ujar Dewinta.
Selama mengikuti proses UTBK di UB, dia tetap mematuhi protokol kesehatan. Terbukti dalam pelaksanaannya, para peserta tetap dalam kondisi memakai masker dan menjaga jarak.
“Pelaksanaan UTBK di UB sangat tertib, prokesnya ketat. Saat datang langsung diminta mencuci tangan di tempat yang disediakan,” ungkap peserta yang memilih Pendidikan Sosiologi dan Pendidikan IPS di UM ini. (ws5/rhd)
Baca juga:
- BPKAD Jombang Serahkan Dokumen Hibah Daerah atas Tanah Kas Desa
- DLH Kota Malang Tetap Siaga Meski Saat Libur Panjang Lebaran
- Antusias Ribuan Warga Tukarkan UPK Baru, BI Malang Siapkan Rp11,4 Miliar
- Angka Kematian Karena DBD di Kabupaten Malang Meningkat
- Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Batu Cari Solusi Rawan Macet Lebaran