Tak Setuju Perpanjang Pengetatan, Sutiaji Usulkan Perkuat PPKM Mikro

Pemutarbalikkan kendaraan yang tidak bisa menunjukkan persyaratan. (ws1) - Tak Setuju Perpanjang Pengetatan, Sutiaji Usulkan Perkuat PPKM Mikro
Pemutarbalikkan kendaraan yang tidak bisa menunjukkan persyaratan. (ws1)

Malang, SERU.co.id – Pemerintah pusat memperpanjang pengetatan larangan pasca mudik hingga 31 Mei 2021. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tidak sepenuhnya setuju dengan ketentuan tersebut.

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menuturkan, setelah peniadaan mudik memang tepat, namun jika pengetatan pasca lebaran diperpanjang akan berdampak pada sektor perekonomian dan sektor yang lain.

Bacaan Lainnya

“Saya sebenarnya tidak setuju pengetatan diperpanjang. Saya setujunya PPKM Mikro dikuatkan,” seru Sutiaji, Kamis (27/5/2021).

Sebagaimana Addendum Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri dan Pengendalian COVID-19 selama Bulan Suci Ramadhan 1442H. Awalnya berlaku 18-24 Mei 2021, diperpanjang hingga 31 Mei 2021.

Lebih lanjut, Pemkot Malang bukan tidak punya alasan terkait ketidaksepakatan pemberlakuan perpanjangan. Pasalnya, target pertumbuhan Kota Malang dipacu untuk menembus nasional diangka tujuh persen di kuartal kedua.

Pihaknya menambahkan, penyekatan atau pengetatan akan berimbas pada menurunnya kunjungan dan kedatangan orang luar daerah ke Kota Malang. Progam PPMK Mikro sangat efektif dalam membendung penyebaran Covid-19, selain tetap menerapkan protokol kesehatan 5M. Tentunya dengan keterlibatan TNI-Polri, BPBD, Dinkes, Linmas hingga perangkat RT/RW.

“Yang penting protokol kesehatan, menggunakan masker, menjaga jarak dan seterusnya dikuatkan,” beber politisi partai berlambang bintang mercy ini.

Walikota Malang menilai pengetatan bisa diganti penguatan PPKM Mikro. (ws1) - Tak Setuju Perpanjang Pengetatan, Sutiaji Usulkan Perkuat PPKM Mikro
Walikota Malang menilai pengetatan bisa diganti penguatan PPKM Mikro. (ws1)

Sutiaji menegaskan, PPKM Mikro yang sudah berjalan sudah baik, tinggal dikuatkan. Ekonomi akan dibuka secara perlahan. Work For Home (WFH) juga dibuka dari 50 persen hingga 75 persen sehingga ekonomi jalan.

Selanjutnya, Pemkot Malang akan berkoordinasi dan mengkomunikasikan kepada pemerintah pusat agar mencari solusi.

“Insyaallah besok atau nanti saya akan komunikasikan dengan Dirjen di Kemendagri soal ini,” terangnya.

Terkait kasus lonjakan, Sutiaji tidak menampiknya. Namun, bagaimana kasus baru tersebut ketika ditelusuri bukan dari orang luar yang masuk di Kota Malang.

“Sama sekali tidak ada pendatang, atau orang yang bepergian, berarti sudah ada disana,” kilahnya.

Kemudian, langkah preventif diambil dengan melokalisir ditempat kejadian agar tidak semakin meluas. Masih menurut Sutiaji, perpanjangan cukup di akhir bulan Mei, karena jika dilanjutkan, dikhawatirkan ekonomi akan turun.

“Sekarang ekonomi sudah bergerak, sampai Mei sajalah. Jangan sampai Agustus, kita akan ambruk. Harapannya di daerah-daerah sudah ada kelonggaran,” pungkasnya. (ws1/rhd)


Baca juga:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *